Masih ingat dengan warga LDII yang viral karena menjaga perlintasan kereta api tak bertuan di Sukorojo, Banyuwangi, Jawa Timur pada 2018 lalu? Dialah Siswandi. Profesi bapak dua anak itu memang tukang cukur sembari menjaga perlintasan kereta api secara sukarela.
Walau kini perlintasan tersebut sudah dikelola Dinas Perhubungan Kota Banyuwangi bersama PT KAI, Siswandi tak berhenti berbagi kebaikan. Ia pun menggratiskan potong rambut gratis bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PPKS).
Aksi sosialnya ini bermula dari rasa empati dan dorongan hatinya untuk membantu sesama. Sejak pertengahan 2024, Siswandi memberikan layanan potong rambut gratis bagi warga lansia, disabilitas, Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), dan anak-anak yatim.
“Kami ingin membantu sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Selama masih diberikan umur dan kesehatan, Insya Allah kami ingin terus bermanfaat,” ujar Siswandi saat menggelar bakti sosial di Panti Asuhan Mutiara Insan, Banyuwangi, pada Jumat (21/2/2025).
Siswandi meyakini bahwa berbagi kebaikan adalah sebuah kewajiban, dan melihat senyum kebahagiaan dari orang-orang yang ia bantu merupakan kepuasan yang tak ternilai. Baginya, hidup hanya sekali, sehingga harus dijalani dengan penuh makna.
Setiap hari Jumat, ia bersama rekan-rekan seprofesinya rutin mengunjungi Panti Asuhan Mutiara Insan, Graha Lansia, dan Graha Difabel Banyuwangi. Di sana, mereka memberikan layanan cukur rambut secara gratis. Dengan gunting dan sisirnya, Siswandi tidak hanya merapikan rambut, tetapi juga menebarkan kebaikan yang menyentuh banyak orang.
Meskipun penghasilannya hanya sekitar Rp3 juta per bulan, ayah dari Fajar Alfian Fauzani (23) dan Zaki Sofan Kafiludin (17) ini tidak pernah merasa rugi. Ia percaya bahwa kebahagiaan sejati bukan berasal dari materi semata, melainkan dari manfaat yang bisa diberikan kepada orang lain.
“Uang bisa dicari, tapi kebaikan yang kita tanam itu tidak ternilai harganya. Apalagi saat melihat mereka tersenyum puas setelah rambutnya rapi, rasanya ada kebahagiaan tersendiri di hati,” ujar pemilik Fajar Barbershop itu.
Ia sering mengajak kedua anaknya turut serta dalam kegiatan sosial yang ia jalankan. Menurutnya, ini adalah cara terbaik untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan sejak dini.
“Saya ingin anak-anak saya memahami bahwa hidup bukan hanya tentang mencari uang atau kesenangan pribadi. Ada kebahagiaan yang jauh lebih besar ketika kita bisa membantu orang lain,” tutur pria yang telah berkecimpung di dunia cukur rambut sejak tahun 2006.
Kegiatan sosial Siswandi akhirnya didengar Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi. Lembaga itu mengapresiasi dan memberi Siswandi penghargaaan atas kepeduliannya terhadapat masyarakat dengan aktif menggelar Baksos.
Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini, didampingi oleh Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Jaminan Sosial, Khoirul Hidayat, pada Senin (17/2/2025), di halaman kantor Dinsos PPKB Banyuwangi.
Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Jaminan Sosial, Khoirul Hidayat, mengatakan bahwa penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam kegiatan sosial.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif seperti ini. Ini bukan hanya tentang memberikan layanan potong rambut gratis, tetapi juga tentang memberikan perhatian dan rasa peduli kepada mereka yang sering terlupakan,” ujarnya.
Ke depan, aksi sosial Siswandi akan didukung dan difasiltiasi oleh Dinsos PPKB Banyuwangi. Dengan aksi sosial ini, Siswandi dan Fajar Barbershop tidak hanya memberikan layanan potong rambut, tetapi juga memberikan harapan dan kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan.
Meskipun hidupnya sederhana, keikhlasan dan semangat berbagi yang ia miliki menjadi pengingat bagi banyak orang. Kisahnya mengajarkan bahwa makna hidup tidak diukur dari seberapa banyak harta yang dimiliki, melainkan dari sejauh mana kita bisa menghadirkan senyum dan kebahagiaan bagi sesama. (Khoir/LINES)