Nganjuk (23/5). Kodim 0810 Nganjuk yang diwakili Danramil Kertosono, Kapten Yono Periyo, menanamkan wawasan kebangsaan kepada para calon juru dakwah LDII. Kegiatan tersebut berlangsung di Pondok Pesantren Al Ubaidah, Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, pada Rabu (22/5).
Menurut Kapten Yono, wawasan kebangsaan merupakan cara mengenali diri dan lingkungan dalam mencapai tujuan nasional yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Dalam berbangsa dan bernegara, terdapat ancaman yang semakin kompleks. Baik dari militer maupun nonmiliter, “Sehingga perlu adanya strategi pertahanan negara untuk mencegahnya,” ucap Yono.
Ancaman militer tersebut bisa saja bukan kekuatan militer suatu negara, tapi proxy war yang merupakan tindakan suatu pihak menggunakan pihak ketiga untuk menyerang. Dengan tujuan merusak persatuan dan kesatuan bangsa, “Konflik pada masa depan akan berkaitan pada energi, pangan dan ekuator, di sinilah ancaman terbesar yang perlu dihadapi,” terang Yono.
Selanjunya, Indonesia sendiri memiliki panjang garis pantai yang sangat besar juga kekayaan alam yang berlimpah menjadi daya tarik bagi bangsa lain. Indonesia memiliki pengalaman, terkait dicaploknya kekayaan bangsa Indonesia oleh negara lain, “Termasuk sejarah lepasnya Provinsi Timor Timur yang menjadi Negara Timor Leste tahun 1999 yang diakibatkan oleh konflik berkepanjangan,” jelas Yono.
Ia pun menjelaskan, sumber pemicu konflik bisa diakibatkan karena adanya gesekan politik, ras, suku, budaya dan agama. “Termasuk terjadi tawuran antar pelajar atau antarperguruan silat yang sering terjadi, semestinya mereka bertarung dengan hal yang positif melalui sebuah prestasi,” tegasnya.
“Demonstrasi bukanlah hal yang tabu, tetapi waspadailah pihak yang melancarkan praktik proxy war yang akan memicu terjadinya konflik,” ucap Yono.
Ia juga memaparkan, “Kejahatan transnasional yang salah satunya ialah pengedaran narkoba dapat merusak generasi penerus bangsa. “Untuk menjadi generasi yang tangguh utamanya ialah mental pemahaman rohani yang kuat sehingga dapat menyebarkan hal yang positif,” tuturnya.
Dengan memberikan wawasan kebangsaan sedini mungkin bagi para generasi bangsa, menurut Kapten Yono bertujuan agar generasi muda tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang dapat memecah belah bangsa. “Diharapkan nantinya para calon juru dakwah dapat menyampaikan pesan wawasan kebangsaan kepada para santrinya di daerahnya masing-masing,” tutupnya.