Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Kisah

Kucing

2012/05/08
in Kisah
0
kucing
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Tersebutlah lelucon dari Bumi Sri Wijaya, gudangnya pem-pek. Wong Kito Galo ini, konon berkunjung ke salah satu rumah familinya yang kecil dan sumpek di bilangan Jakarta. Kebetulan si empunya rumah, hobby pelihara kucing. Semacam ternaklah, selain sebagai mata pencaharian. Bermacam – macam, ada kucing persia, anggora, campuran dan yang lokal juga ada.  Lengkap dengan harga dan prospeknya. Umur tiga bulan, si pesek Persia – harganya sudah jutaan. Padahal sekali melahirkan minimal bisa 3 ekor. Kadanga lebih. Saking asyiknya, tanpa disadarinya, tuan rumah membeberkan semua itu dengan penuh daya dan kerepotannya.  Mulai dari makannya yang instan, memandikan secara berkala, kandang khususnya dan menyalonkan segala, agar bulu – bulunya tumbuh halus indah dipandang mata. Tidak cluthak. Tetapi manja. Menggoda.

Tak mau kalah, wong kito galo ini juga bercerita masalah kucing yang ada di rumahnya sana. Beradulah cerita kucing kota melawan kucing desa ini. Katanya; “Oh ya, sekarang saya juga lagi hobby pelihara kucing. Tapi kucing saya itu liar banget. Maklum kucing kampung. Kapan itu pernah, ketika telat ngasih makan, tiba – tiba dia nangkring di atas TV 29 in yang flat itu, sambil tengak – tengok cari mangsa. Karena membahayakan oleh anak saya diusir. Bukan malah pergi, eh si kucing malah loncat ke kulkas. Padahal kulkasnya tinggi lho, ada kalau 2 meteran. Akhirnya dilempar kemoceng, biar turun. Kali ini kucing berhasil turun, tetapi malah masuk ke garasi mobil. Langsung dia melompat ke atas Volvo baru saya. Sontak, istri saya segera lari mengusirnya. Karena kalap, akhirnya si kucing melompat dan terjun bebas ke kolam renang di samping rumah. Waduh, kalau nggak sabar – sabar, pertama – tama pelihara kucing itu memang sangat repot dan repot”.

Apakah di rumah Anda punya kucing? Nggak penting punya atau tidak, yang jelas dalam kehidupan ini banyak terjadi hal – hal serupa dengan cerita di atas. Jika Anda masih berpikir bahwa cerita di atas adalah murni cerita kucing, berarti Anda salah besar. Cerita di atas adalah sebuah dinamika gelombang keakuan anak manusia yang berkedok kucing. Kucing hanyalah tameng. Kucing hanyalah bungkus dan bumbu cerita. Esensinya adalah pamer kekayaan mulai dari model TV yang flat, kulkas yang besar, volvo baru dan kolam renang. Dan itulah sebagian wajah kehidupan dunia ini. Masih ada pamer di sana – sini, nggak orang Jawa, Batak, Sunda, ras Arya, orang Afrika, Arab, Jepang, China dan Amerika sekalipun. Sayangnya, kenapa mesti membawa-bawa yang lain. Coba, apa salahnya si kucing? Kali ini, nasib kucing serupa dengan kambing, sering terbawa – bawa tapi tidak tahu masalahnya. Hanya saja kucing hitam tidak setenar kambing hitam.

Pamer adalah kebanggaan yang kebablasan. Rasa bangga itu perlu, sebab ia bagian dari sebuah keyakinan. Bangga (yang tepat dan pada porsinya) adalah bagian dari bentuk lain kesyukuran. Wujud kesungguhan. Bukan ujub, yang ada sombong di dalamnya. Contohnya seperti saya bangga menjadi muslim. Saya bangga menjadi mukmin. Akan tetapi jika kebanggaan itu ditujukan untuk merendahkan orang lain, dan mengharapkan penghormatan untuk diri kita, ini yang keliru. Karena dia bisa menjadi fanatik. Atau kalau nggak fanatik, pasti ada pamer di ujung yang satunya.  Apakah ada yang perlu kita pameri dan pamerkan di dunia ini?

Jika jawabannya ya, mari tengok kembali firman Allah dalam surat Hujurot ayat 13. Allah berfirman; “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Waspada”.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ اللَّهَ لا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ ، وَلَكَنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ رواه مسلم .
Dari Abu Hurairah ra., dia berkata, bersabda Rasulullah SAW; “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa-rupa kalian dan tidak juga kepada harta benda kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian)” (Hadits Riwayat Muslim).

Sebab yang dilihat dan diperhitungkan di mata Allah hanyalah tingkat ketaqwaan kita. Amal baik kita. Bukan rupa, harta, tahta dan pendamping serta anak – anak kita. Maka, tak perlulah asesoris itu ditonjolkan dengan membabi buta. Para tetua Jawa sering mengingatkan sepi ing pamrih, rame ing gawe.

Bahkan di dalam agama diajarkan dengan santun. Niatan pamer harus dijaga betul. Sebab, salah salah akan diganjar berat oleh Allah yang Maha Kuasa nanti di akhirat. Kalau kita pamer di dunia, nanti gentian kita dipameri Allah kelak di sana. Berat kan?

Dari Auf bin Malik al-Asyja’i dia berkata; aku mendengar Rasulullah SAW bersabda; “Barang siapa yang beramal karena ingin dilihat orang, niscaya Allah akan memperlihatkannya. Dan barangsiapa yang beramal karena ingin didengar orang, niscaya Allah akan memperdengarkannya.” (Rowahu at-Thabrani)

Dari Muadz bin Jabal dari Rasulullah SAW beliau bersabda; “Tidak ada seorang hamba yang berdiri (beramal) di dunia atas pijakan riya/pamer penglihatan dan sum’ah/pamer pendengaran kecuali Allah akan mempermalukannya dengan memperlihatkan niat busuknya pada hari Kiamat dihadapan makhluk-makhlukNya.” (Rowahu at-Thabrani)

Jika jawabannya tidak, bersyukurlah. Dan jagalah. Terus. Hal ini menunjukkan kita telah memiliki hikmah hakikinya hidup ini. Hidup ibarat mampir ngombe. Dan semua hanya titipan. Sikap itu akan menuntun kepada kesakdermoan – kesahajaan kita, sehingga bisa nrimo ing pandum. Mujhid muzhid (kerja keras, hidup hemat). Tapi awas, jangan terjadi kamuflase seperti cerita di atas. Mungkin secara perkataan, kita bisa menjaganya. Terkadang bahasa tubuh dan gerak kita menunjukkan sebaliknya. Biar orang lain tahu, kalau kita punya jam baru, tanpa disadari kita sering menunjuk-nunjuk dengan mengangkat tangan yang ada jamnya itu. Hindarilah ndobos, mirip cerita di atas. Dan juga lagak seperti cerita jam tangan tadi. Mungkin, diam kali ini adalah yang terbaik.

Ngomong – ngomong, kenapa tulisan ini diberi judul kucing ya? Itulah salah dan kekeliruan saya pula, yang nggak bisa memberi judul. Oalah……, kalau begitu  maafkanlah…….!

Oleh : Faizunal Abdillah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Angka DH on Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII
  • Dimitri on LDII Batusopang Gelar Keterampilan Kerja, Wujudkan Generasi Muda Terampil dan Mandiri
  • ahmad shobirin on LDII Batusopang Gelar Keterampilan Kerja, Wujudkan Generasi Muda Terampil dan Mandiri
  • KRISHNA PURNAWAN CANDRA on Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan
  • Pri Adhi Joko Purnomo on Wali Kota Palembang Ajak LDII Berantas Buta Aksara Al Quran
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

May 24, 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

May 27, 2025
Bukan Cuma untuk Mata, Ini 5 Alasan Wortel Layak Dikonsumsi Setiap Hari

Bukan Cuma untuk Mata, Ini 5 Alasan Wortel Layak Dikonsumsi Setiap Hari

May 21, 2025
Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

May 27, 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

16
Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

12
Lanjut Usia, Melanjutkan Kebahagiaan

Lanjut Usia, Melanjutkan Kebahagiaan

4
Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

4
Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa

Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa

June 1, 2025
Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

June 1, 2025
KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim

KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim

June 1, 2025
KLH Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon

KLH Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon

June 1, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa June 1, 2025
  • Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan June 1, 2025
  • KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim May 31, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.