Cirebon (18/9). Direktur Media Radar Cirebon Group, Suhendrik, mengunjungi kantor DPD LDII Cirebon untuk merajut tali silaturahim dengan keluarga besar LDII Kota Cirebon, Jawa Tengah, pada Selasa (16/9). Kunjungan itu diharapkan dapat mempererat hubungan antara media lokal dan organisasi kemasyarakatan berbasis Islam seperti LDII.
Suhendrik menjelaskan, LDII sebagai organisasi Islam yang memiliki cabang di seluruh Indonesia dikenal karena kekhasannya dalam kemandirian ekonomi. Ia memuji semangat wirausaha yang dimiliki oleh para anggotanya, yang banyak di antaranya adalah pebisnis sukses.
“Amal usaha LDII luar biasa, mereka memiliki lembaga pendidikan yang lengkap, dari tingkat dasar hingga tingkat atas, termasuk pondok pesantren. Kami merasakan keberadaan LDII sebagai ormas yang mandiri secara ekonomi menjadi salah satu contoh positif di masyarakat,” ungkap Suhendrik.
Di tempat yang sama, Ketua DPD LDII Kota Cirebon, Himawan Sutanto, menjelaskan bahwa Pondok Pesantren LDII di Cirebon merupakan pusat kegiatan LDII di kota tersebut. Ia juga menambahkan bahwa kompleks pondok pesantren tidak hanya difokuskan pada pendidikan, tetapi juga tempat tinggal bagi warga LDII.
“Pondok ini berdiri sejak 1992 dan telah menjadi tempat utama kegiatan pendidikan serta pengembangan karakter generasi muda LDII di Cirebon,” ujar Himawan.
Sementara itu, Dewan Penasehat DPD LDII Kota Cirebon, Heru Sunarhadi, menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, untuk mendukung aktivitas pendidikan dan dakwah di lingkungan LDII, “LDII membutuhkan dukungan dari pemerintah karena semua elemen sebenarnya saling berkaitan. Kami berusaha membangun generasi muda yang berakhlak baik melalui lembaga pendidikan yang kami kelola,” jelas Heru.
Ia juga menambahkan bahwa lingkungan Pondok Pesantren LDII lebih berfokus pada pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga menengah, “Dengan kunjungan ini, diharapkan adanya sinergi yang lebih kuat antara media dan LDII, yang dapat mendukung kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan oleh organisasi tersebut dalam rangka membangun masyarakat yang berdaya secara ekonomi dan religius,” pungkas Heru. (FWI/LINES)