Jakarta (11/6). Tertarik dengan program ketahanan pangan DPP LDII yang berkembang hingga ke masyarakat bawah, Bupati Blora Arief Rohman beserta jajarannya berkunjung ke Kantor DPP LDII, Jakarta, pada Selasa (11/6). Ia menjelaskan bahwa saat ini potensi pangan di Kabupaten Blora sangatlah potensial dan belum dimanfaatkan dengan maksimal.
“Dengan adanya berbagai program DPP LDII di bidang pangan, harapannya melalui perbincangan lebih lanjut program tersebut dapat diintegrasikan dengan program pemerintah Kabupaten Blora,” jelas Arief.
Menurutnya, ketahanan dan pengembangan pangan saat ini sangatlah penting bagi Kabupaten Blora terlebih Bangsa Indonesia. Pasalnya, pangan tidak dapat tergantikan sampai kapanpun. Kabupaten Blora yang terdiri dari 24 Kelurahan dan 271 Desa saat ini memiliki berbagai komoditas pangan potensial di bidang pertanian seperti padi dan jagung.
“Saat ini telah terjadi kesinambungan program antara Pemerintah Kabupaten Blora dengan DPD LDII Kab. Blora yaitu pengembangan berbagai komoditas pangan yang dimulai budidaya sorgum dengan tujuan untuk memajukan produksi pangan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPP LDII Bidang Pengabdian Masyarakat (Penamas) Rubiyo, menjelaskan bahwa saat ini telah banyak pengembangan pertanian dan perhutanan yang dikembangkan oleh DPP LDII. Salah satunya arboretum di Kabupaten Ngawi dan juga budidaya tani sorgum di Kabupaten Blora.
“Saat ini kami sedang berupaya bersama dengan DPD LDII Kabupaten Blora untuk mengembangkan budidaya sorgum dan sudah membuahkan hasil yang lumayan bagus,” ungkapnya.
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu mengatakan, budidaya sorgum yang dikembangkan bersama Pemerintah Kabupaten Blora, diharapkan bisa menjadi percontohan bagi sektor pangan yang lain. Karena hal itu memiliki konsep pertanian terpadu yang meliputi peternakan dan budidaya pangan tani yang lain.
“Salah satu pilar utama dari kerjasama pengembangan pangan ini untuk menyiapkan bantuan dan cadangan bagi Pemerintah Kabupaten Blora agar mencapai kecukupan pangan. Ini erat kaitannya dengan negara akan mendominasi apabila mencapai tiga hal yaitu pangan, energi dan, teknologi informasi,” tutup Rubiyo yang merupakan Profesor dan Pakar Pemuliaan tanaman.
semoga bisa ditingkatkan dan mendapat perhatian serius dari pemerintah, sehingga kedepannya bisa menjadi substitusi beras.
liliksujatmika@gmail.com
Bagus sebagai ganti nya beras yg semakin mahal, waktu kecil pernah di kasih makan sorgum sama orang tua saya