Jakarta (7/11). Ketahanan pangan menjadi bagian penting keberlangsungan bangsa dan negara. Pernyataan tersebut dilontarkan Presiden Joko Widodo, saat mengunjungi area Expo Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LDII, pada Selasa (7/10).
Area “Expo Rakernas 2023” berisikan stan yang memamerkan “8 Program Kerja LDII untuk Bangsa” di Pondok Pesantren Mihaajurrosyidin, Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Jokowi kembali mengingatkan mengenai perubahan iklim, “Dulunya dianggap isu, sekarang kita mengalami perubahan iklim. Kekeringan di beberapa negara serta perang menjadi titik utama dalam kurangnya bahan makanan,” tegas Jokowi.
Ketahanan pangan harus menjadi salah satu program negara dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia, “Saat ini, sekitar 22 negara tidak melakukan ekspor beras. Semua negara stop ekspor beras demi mempertahankan ketahanan pangan bagi negaranya,” ujarnya.
Untuk membantu program pemerintah di bidang ketahanan pangan, warga LDII mengupayakan urban farming untuk mewujudkan ketahanan pangan dalam lingkup keluarga.
Menurut anggota Departemen Litbang, IPTEK, Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, Hari Winarsa, stan Ketahanan Pangan dan Pelestarian Lingkungan, memberi wawasan mengenai pemenuhan kebutuhan pangan untuk keluarga.
“Kami sajikan cara bercocok tanam di lahan yang sempit menggunakan planter bag. Sisi samping planter bag kami gunakan teknik verticultur yang mana dalam satu planter bag dapat ditanami beberapa tanaman,” kata Hari.
Hari menambahkan, dalam Expo Rakernas 2023 disajikan pula siklus pengurai sampah, hingga pemanfaatan bagi lingkungan hidup. Salah satu contohnya berupa budidaya maggot yang dapat mengurai sampah organik. Adapula budidaya ikan lele yang endapannya dapat dijadikan sebagai pupuk cair. Sementara panen ikannya dapat dikonsumsi.
“Kami buat siklus ini agar semuanya dapat bermanfaat, mulai dari magot yang dapat mengurai sampah. Kemudain magot tersebut dapat dijadkan pakan ikan lele. Tidak hanya itu endapan pada kotoran ikan dapat dijadikan pupuk cair yang dapat diperjual belikan,” tutupnya.
Tambahan selain pembyduayaan magot , leke dan urban farming , yg cukup penting adalah pembuatan pupuk cair dg penggunaan limbah / sampah organik , InsyaAllah bisa menurunkan Harga pokok produksi ( HPP) yang cukup significant , sedangkan hasil produksi dan kualitasnya hasilnya insyaAlloh meningkat dg tetap mengedepankan pelestarian lingkungan, untuk mencapai kemandirian dan ketahanan pangan. Brgkali perlu sharing cara membuat, aplikasi dan pemantauannnya , Monggo melalui Dept Lisdal siap bantu, ajzkmkh.