Klaten (5/7). Pada Idul Adha 1444 H, warga LDII Kabupaten Klaten menyembelih 1.840 ekor hewan kurban, dengan rincian 780 sapi dan 1.060 kambing. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPD LDII Kabupaten Klaten, Sarjono pada Kamis (29/6).
Sarjono menjelaskan, jika mengikuti patokan harga rata-rata hewan kurban, yakni sapi Rp25 juta per ekor dan kambing Rp3 juta per ekor, maka kurban warga LDII Klaten mampu memutar ekonomi senilai Rp22 miliar.
Menurutnya ibadah kurban tidak hanya berhubungan dengan Sang Pencipta, namun juga memiliki makna sosial kemasyarakatan. “Ibadah sosial kemasyarakatan yang bisa memberikan kepada saudara kita yang minta daging atau yang tidak mintapun juga kita berikan daging kurban,” tuturnya.
Dari sisi sosial kemasyarakatan, lanjutnya, berkurban mampu meningkatkan membangun hubungan yang positif di tengah masyarakat. “Warga bisa memberi tanpa pamrih dan bisa menerima dengan ikhlas. Dengan itu akan terbangun kekuatan sosial yang luar biasa,” ungkapnya.
Ia meneruskan pesan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. Menurutnya berkurban memiliki multiplier effect atau efek berganda yang signifikan, “Kurban memiliki tempat tersendiri bagi umat Islam, karena bukan sekadar wujud kesalehan dan ketakwaan terhadap Allah, namun memberi manfaat kepada banyak pihak,” jelasnya.
Sarjono menambahkan antusias warga LDII Kabupaten Klaten untuk berkurban terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kenaikan jumlah hewan kurban setiap tahunnya.
“Momentum ini juga sebagai salah satu bentuk kontribusi LDII dalam membantu menggerakkan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi kebawah,” ujarnya. (Rizal PM/Tony/Lines)