Akibat persoalan sampah yang tiap hari semakin bertambah perairan indonesia mengalami ancaman serius. Jika tak segera diatasi, sampah akan mengancam beberapa aspek yaitu aspek tradisional, kriminal, dan alam.
Hal ini telah disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman, Arif Havas Oegriseno.
Ia menjelaskan, ancaman tradisional yaitu ancaman yang diakibatkan oleh kegiatan penangkapan ikan yang masif dan sembarangan. Kemudian, ancaman kriminal yaitu diakibatkan oleh pengangkapan ikan yang ilegal.
Lalu ancaman yang selanjutnya yaitu ancaman yang berasal dari alam namun biasanya disebabkan oleh ulah manusia yang bisa dikaitkan dengan kondisi perubahan iklim.
“Perubahan iklim yang sedang terjadi saat ini disebabkan begitu banyaknya sampah pelastik yang ada di laut. Kondisi itu pula akan semakin perah apabila tidak dilakukan penanganan yang tepat untuk membersihkan sampah yang ada di laut,” ujar Hevas.
Sebenarnya kondisi laut saat ini sudah tercemar diakibatkan oleh sampah yang berada di lautan. Setiap hari masyarakat Indonesia menghasilkan sampah sebesar 7.000 ton sampah plastik. Dan sebagian besar sampah itu hanyut sampai ke laut.
Akibat sampah-sampah yang berada di laut hewan laut akan terkecoh tak terkecuali penyu. Karena, plastik yang dilihat penyu seolah ubur-ubur, mangsanya. Itu akan mengganggu siklus hidup penyu tersebut dan menjadi penyebab kepunahan.
Maka dari itu mulailah menjaga perairan Indonesia agar tetap indah dan terawat dan mulailah membuang sampah di tempatnya agar tidak merusak alam Indonesia ini. (*/lines)