Bantul (24/7). PC LDII Banguntapan melalui Kepengurusan Muda-Mudi (KMM) mengadakan pelatihan membuat macrame pada Sabtu, (20/7). Acara ini diselenggarakan di Masjid Baitul A’la, Baturetno, dan diikuti oleh remaja putri LDII se-Kapanewon Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pelatihan ini bertujuan untuk mendorong kemandirian finansial di kalangan remaja putri melalui keterampilan kerajinan tangan. Pengurus LDII Banguntapan, Asri Desire Ulfa yang memberikan nasihat keagamaan dengan tema kemandirian remaja putri, menjelaskan pentingnya mandiri bagi perempuan.
“Sebagai seorang perempuan, kita harus bisa mandiri, baik secara fisik, emosional, maupun finansial. Dengan pelatihan ini, diharapkan kemandirian finansial para remaja putri dapat meningkat,” kata Ulfa.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya LDII Banguntapan untuk memberdayakan perempuan dan remaja putri, dengan keterampilan praktis yang dapat mendukung kemandirian finansial. Selain mempraktikkan keterampilan baru, para peserta juga diajak untuk melihat potensi usaha yang bisa mereka kembangkan dari kerajinan macrame.
“Pelatihan ini merupakan langkah awal dalam rangkaian program pengembangan kemandirian remaja putri yang akan dilaksanakan di masa depan. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga mendorong semangat kewirausahaan di kalangan remaja putri LDII Banguntapan,” ungkap Ulfa.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan semakin banyak perempuan muda yang terinspirasi untuk mandiri secara finansial dan berkontribusi dalam dunia usaha, “LDII Banguntapan berkomitmen untuk terus menyelenggarakan program-program yang mendukung pengembangan keterampilan dan kemandirian perempuan di masa depan,” tandasnya.
Salah satu peserta pelatihan, Zahra mengatakan, pelatihan ini mempraktikkan pembuatan macrame, khususnya dalam bentuk gantungan kunci. Para peserta dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan jenis gantungan yang ingin mereka buat, yaitu gantungan bunga, gantungan kelabang, dan gantungan pelangi.
“Kelompok gantungan pelangi menjadi yang paling diminati peserta, dengan banyaknya peserta yang memilih kelompok ini. Gantungan pelangi ini tidak hanya lucu tetapi juga paling mudah dibuat,” ujar Zahra.
Selama pelatihan, peserta belajar teknik dasar membuat macrame dan menerapkannya untuk membuat berbagai bentuk gantungan kunci. Aktivitas ini tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan remaja putri.
“Saya sangat senang bisa berkreasi dengan teman-teman. Kegiatan ini mungkin bisa membantu kami menemukan bakat terpendam di bidang kerajinan tangan yang bisa menjadi sumber pendapatan,” kata Seha, peserta lain yang mengikuti pelatihan ini. (FWI/LINES)