Banyumas (18/12). DPD LDII Kabupaten Banyumas berkolaborasi dengan Forum Komunikasi Kesehatan Islam (FKKI) Banyumas dan Puskesmas Kalibagor mengadakan Bakti Sosial Kesehatan. Kegiatan ini berupa penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta imunisasi HPV (Human Papilloma Virus), berlangsung di Aula Siti Kalimah, Kompleks Ponpes Baitul Mahmud, Kalibagor. Sebanyak 190 peserta yang terdiri dari tutor, siswa, dan santri turut hadir dalam acara ini.
Ketua Yayasan sekaligus Ketua Ponpes Baitul Mahmud, David Kurniawan, menekankan pentingnya kesehatan sebagai pondasi dalam membangun karakter generasi unggul. “Kesehatan adalah kunci untuk mewujudkan 29 karakter generasi unggul yang menjadi program utama kami di pondok pesantren. Kolaborasi seperti ini sangat membantu menciptakan lingkungan sehat dan mendukung pencapaian generasi emas Indonesia 2045,” ujar David.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta dan pihak penyelenggara. Selain memperdalam wawasan kesehatan, kegiatan ini juga mendukung visi besar LDII dalam membentuk generasi unggul yang sehat jasmani dan rohani. “Kami berharap kolaborasi semacam ini terus berlanjut, karena kesehatan adalah kunci untuk menciptakan generasi yang produktif dan siap menghadapi tantangan masa depan,” tandas David.
Ketua Satgas Kesehatan FKKI Banyumas, Windu Waluyojati, menjelaskan bahwa Bakti Sosial Kesehatan ini merupakan bagian dari agenda nasional FKKI pada 2024. “Kami ingin mendorong terciptanya generasi Indonesia yang sehat melalui program-program konkret seperti penyuluhan PHBS dan imunisasi HPV. Apa yang dilakukan di Ponpes Baitul Mahmud ini adalah langkah nyata dari komitmen kami,” ungkap Windu.
Kepala Puskesmas Kalibagor, Tri Byar Wijayanti, membuka acara dengan menjelaskan indikator PHBS yang harus diterapkan di sekolah dan pesantren, seperti mencuci tangan, olahraga teratur, dan menjaga kebersihan lingkungan. “PHBS adalah langkah dasar menuju pola hidup sehat, terutama di tatanan sekolah dan pesantren. Saya harap ilmu yang didapatkan hari ini tidak hanya diterapkan di pesantren, tetapi juga di lingkungan sekitar,” katanya. Tri juga menekankan peran penting para tutor sebagai teladan bagi santri dalam membudayakan perilaku sehat.
Ia memaparkan pentingnya penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari dan urgensi imunisasi HPV. “Imunisasi HPV sangat penting untuk pencegahan kanker serviks, salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Kami ingin generasi muda lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi mereka,” jelas Wijayanti. (Wicak/Astri)