Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Seputar LDII Organisasi

LDII Dikunjungi Menteri Agama RI

2011/12/05
in Organisasi
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

 

Dunia Islam masih kecil kontribusinya kepada ekonomi dunia
Sabtu, 3 Desember 2011 23:40 WIB
Kediri (ANTARA News) – Pemerintah menilai masih enggannya umat Islam dalam mendalami ilmu pengetahuan menyebabkan kecilnya kontribusi mereka dalam GDP dunia, kata Menteri Agama Suryadharma Ali.
“Umat Islam dunia jumlahnya 15 persen seperti kajian Litbang LDII, namun kontribusinya ke GDP dunia hanya 4 persen ini mengkawatirkan,” kata Menag Suryadharma Ali disela-sela kunjungannya ke Pondok Pesantren (Ponpes) LDII Burengan Kediri, Jatim, Sabtu malam.
Dalam siaran pers Humas DPP LDII, Menag menyatakan, pemahaman agama yang sempit menyebabkan umat Islam hanya memandang ilmu pengetahuan bukan sebagai sebuah kebutuhan utama dibanding dengan ilmu agama.
“Ketertinggalan ini adanya persepsi yang salah karena agama hanya dipandang berkaitan dengan fiqih tarekhat saja. Padahal dalam Alqur’an dan Hadist menjelaskan pentingnya akan belajar mengenai ilmu pengetahuan guna meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan,” katanya.
Suryadharma Ali mengatakan diperlukan adanya persamaan persepsi dan menghilangkan dikotomi mengenai pentingnya pemaham ilmu pengetahuan dalam ajaran Islam.
Untuk dapat berkontribusi terhadap GDP umat Islam diharapkan bisa kreatif. Oleh karenanya, menurut Menag, pondok pesantren sebagai basis pendidikan agama juga harus mengajarkan ilmu pengetahuan termasuk dalam hal perdagangan.
“Saya melihat di pondok ini (LDII) sudah diajarkan untuk mandiri seperti banyaknya santri yang berdagang di sepanjang jalan masuk pondok,” lanjutnya.
Sementara itu,Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo mengatakan bahwa minimnya kontribusi dunia Islam terhadap GDP dunia dikarenakan masih belum adanya persatuan dan kebulatan tekad diantara mereka.
“Potensial ekonomi dunia Islam sangat membanggakan jika di kelola dengan serius dan ini akan bisa menyaingi ekonomi pasar yang dikembangkan dunia barat. Tentunya langkah pertama negara-negara Islam jarus bersatu dahulu,” katanya.
Menurut Prasetyo, LDII sendiri sudah memberikan berbagai keterampilan ilmu pengetahuan kepada setiap santri agar bisa mandiri jika diterjunkan ke masyarakat dalam tugas “Amal Makhruf Nahi Mungkar”.
“Setiap lulusan pondok LDII selalu dibekali keterampilan yang berguna untuk mereka mencari rezeki yang halal dan bisa berkontribusi kepada masyarakat di sekitar tempat mereka berdomisili,” demikian Prasetyo.(*)

Dunia Islam masih kecil kontribusinya kepada ekonomi dunia

Sabtu, 3 Desember 2011 23:40 WIB

 

Kediri (ANTARA News) – Pemerintah menilai masih enggannya umat Islam dalam mendalami ilmu pengetahuan menyebabkan kecilnya kontribusi mereka dalam GDP dunia, kata Menteri Agama Suryadharma Ali.

 

“Umat Islam dunia jumlahnya 15 persen seperti kajian Litbang LDII, namun kontribusinya ke GDP dunia hanya 4 persen ini mengkawatirkan,” kata Menag Suryadharma Ali disela-sela kunjungannya ke Pondok Pesantren (Ponpes) LDII Burengan Kediri, Jatim, Sabtu malam.

Dalam siaran pers Humas DPP LDII, Menag menyatakan, pemahaman agama yang sempit menyebabkan umat Islam hanya memandang ilmu pengetahuan bukan sebagai sebuah kebutuhan utama dibanding dengan ilmu agama.

“Ketertinggalan ini adanya persepsi yang salah karena agama hanya dipandang berkaitan dengan fiqih tarekhat saja. Padahal dalam Alqur’an dan Hadist menjelaskan pentingnya akan belajar mengenai ilmu pengetahuan guna meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan,” katanya.

Suryadharma Ali mengatakan diperlukan adanya persamaan persepsi dan menghilangkan dikotomi mengenai pentingnya pemaham ilmu pengetahuan dalam ajaran Islam.

Untuk dapat berkontribusi terhadap GDP umat Islam diharapkan bisa kreatif. Oleh karenanya, menurut Menag, pondok pesantren sebagai basis pendidikan agama juga harus mengajarkan ilmu pengetahuan termasuk dalam hal perdagangan.

“Saya melihat di pondok ini (LDII) sudah diajarkan untuk mandiri seperti banyaknya santri yang berdagang di sepanjang jalan masuk pondok,” lanjutnya.

Sementara itu,Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo mengatakan bahwa minimnya kontribusi dunia Islam terhadap GDP dunia dikarenakan masih belum adanya persatuan dan kebulatan tekad diantara mereka.

“Potensial ekonomi dunia Islam sangat membanggakan jika di kelola dengan serius dan ini akan bisa menyaingi ekonomi pasar yang dikembangkan dunia barat. Tentunya langkah pertama negara-negara Islam harus bersatu dahulu,” katanya.

Menurut Prasetyo, LDII sendiri sudah memberikan berbagai keterampilan ilmu pengetahuan kepada setiap santri agar bisa mandiri jika diterjunkan ke masyarakat dalam tugas “Amal Makruf Nahi Mungkar”.

“Setiap lulusan pondok LDII selalu dibekali keterampilan yang berguna untuk mereka mencari rezeki yang halal dan bisa berkontribusi kepada masyarakat di sekitar tempat mereka berdomisili,” demikian Prasetyo.(*)

 

kunjungan menteri agama ri

 

 

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Angka DH on Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII
  • Dimitri on LDII Batusopang Gelar Keterampilan Kerja, Wujudkan Generasi Muda Terampil dan Mandiri
  • ahmad shobirin on LDII Batusopang Gelar Keterampilan Kerja, Wujudkan Generasi Muda Terampil dan Mandiri
  • KRISHNA PURNAWAN CANDRA on Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan
  • Pri Adhi Joko Purnomo on Wali Kota Palembang Ajak LDII Berantas Buta Aksara Al Quran
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

May 24, 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

May 27, 2025
Bukan Cuma untuk Mata, Ini 5 Alasan Wortel Layak Dikonsumsi Setiap Hari

Bukan Cuma untuk Mata, Ini 5 Alasan Wortel Layak Dikonsumsi Setiap Hari

May 21, 2025
Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

May 27, 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

16
Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

12
Lanjut Usia, Melanjutkan Kebahagiaan

Lanjut Usia, Melanjutkan Kebahagiaan

4
Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

4
Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa

Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa

June 1, 2025
Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

June 1, 2025
KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim

KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim

June 1, 2025
KLH Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon

KLH Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon

June 1, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa June 1, 2025
  • Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan June 1, 2025
  • KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim May 31, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.