Yogyakarta (29/11). Sebagai kota pelajar, Yogyakarta selalu dipenuhi ratusan ribu mahasiswa perantauan yang berasal dari berbagai penjuru kota di Indonesia. Sebagai pendatang di daerah baru, kemampuan komunikasi dan pengetahuan budaya menjadi faktor utama keberhasilan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Fenomena itu mendorong DPW LDII Yogyakarta menggelar kegiatan “Akrab Muda” untuk mempertemukan seluruh mahasiswa baru LDII se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Sabtu (11/11), di Pondok Pesantren Nur Aisyah Pulokadang, Jetis, Bantul, DIY yang diikuti oleh sekitar 240 mahasiswa baru.
Pada kesempatan itu, Dewan Penasihat DPW LDII DIY Sugiyarta membekali para mahasiswa baru dengan Pendidikan Khas Keyogyakartaan (PKJ). Menurut Sugiyarta, Pendidikan Khas Keyogyakartaan selaras dan padu dengan program pembinaan sumberdaya manusia professional religius, yang dicanangkan oleh LDII dengan menanamkan 29 karakter luhur pada generasi muda.
“Ada korelasi antara nilai kejogjaaan, nilai budaya Yogyakarta dengan 29 karakter yang dicatatkan oleh LDII itu ada korelasinya, ada kecocokannya,” papar Sugiyarta.
Ia melanjutkan PKJ bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang dapat menghadapi kondisi perkembangan atau perubahan zaman.
“Budi pekerti yang luhur itu adalah akhlaknya orang yang jalmo kang utomo yang menjadi tujuan PKJ. Jadi jalmo atau manungso, kang utomo maksudnya yang berbudi pekerti yang luhur sehingga cocok dengan program pembinaan LDII,” lanjutnya.
Senada dengan Sugiyarta, Dosen UPN Veteran Yogyakarta, Ahmad Riyadi yang menjadi salah satu narasumber, menekankan mahasiswa baru agar memiliki motivasi yang tinggi dalam menghadapi dunia perkuliahan.
“Terutama bagi mahasiswa baru, sejak awal harus membangun semangatnya. Kan sekarang baru mengenali lingkungan, jadi harus tahu peraturan dan istilah di kampus. Kemudian arah dan cita-citanya mau kemana,” ucapnya.
Ia menambahkan, untuk menghadapi era society 5.0, generasi muda harus mengembangkan skill dan karakter. “Dalam LDII ini sudah ditanamkan mengenai 29 karakter. Selain harus profesional di bidang masing-masing, juga harus dibarengi dengan karakter luhur,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pemuda LDII DIY mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang digelar LDII DIY. Sebagai wadah pembinaan mental mahasiswa, sekaligus memperkenalkan satu sama lain yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia.
“Tujuan kami adalah membina mental mereka dalam beribadah agar bisa lebih baik lagi ke depannya. Agar mereka meraih sukses di kota gudeg ini,” ucapnya.