Sleman (24/1). DPW LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersinergi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) DIY mengembangkan budidaya melon premium sebagai salah satu upaya pemberdayaan ekonomi umat. Program pelatihan ini disambut positif oleh masyarakat dan diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan berbasis masjid.
“Kami melihat program ini sebagai langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di pedesaan,” kata pengurus Biro Ekonomi dan Pemberdayaan Umat DMI DIY, Jumarodin pada Sabtu (18/1). Menurutnya, budidaya melon premium dapat menjadi salah satu alternatif usaha yang potensial untuk mendukung kemandirian ekonomi umat.
Jumarodin menambahkan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada keterampilan teknis, tetapi juga pada sinergi antara berbagai pihak. “Kerjasama antara LDII dan DMI merupakan contoh nyata bagaimana organisasi dapat bergandengan tangan untuk menciptakan dampak yang lebih besar,” ujarnya.
Ketua LDII DIY, Atus Syahbudin, menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberdayakan umat secara berkelanjutan. “Kami ingin memberikan bekal kepada masyarakat agar dapat mengelola usaha yang bernilai ekonomis tinggi. Budidaya melon premium ini juga memiliki pasar yang luas, sehingga memberikan peluang yang menjanjikan,” jelas Atus.
Selain meningkatkan perekonomian, program ini juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kampung wisata halal. “Kami sedang mengkaji kemungkinan mengintegrasikan budidaya melon ini dengan konsep kampung wisata halal,” kata Atus. Ia meyakini konsep ini akan menarik wisatawan sekaligus memberikan manfaat ekonomi tambahan bagi masyarakat setempat.
Program pelatihan yang diadakan LDII DIY mencakup berbagai aspek teknis, seperti pemilihan bibit unggul, perawatan tanaman, hingga strategi pemasaran. “Kami tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan agar peserta benar-benar memahami proses budidaya,” tambah Atus.
Salah satu peserta pelatihan, Ahmad, mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengikuti program ini. “Saya sangat terbantu dengan pelatihan ini. Selain menambah wawasan, saya juga termotivasi untuk mencoba budidaya melon premium di lahan milik keluarga,” kata Ahmad.
Ke depan, LDII DIY dan DMI DIY berharap program ini dapat diperluas ke berbagai daerah di DIY. “Kami mengajak seluruh masyarakat dan organisasi untuk mendukung program ini. Dengan bersama-sama, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera,” pungkas Atus.