Yogyakarta (24/1). DPW LDII DIY menyelenggarakan rapat koordinasi untuk menyusun strategi dan program kerja tahun 2025. Acara ini dihadiri oleh seluruh pengurus DPW LDII DIY serta ketua DPD LDII dari berbagai kabupaten/kota di DIY pada Minggu (19/1). Fokus utama rapat ini adalah menyelaraskan program kerja dengan arahan DPP LDII.
Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin, menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) dan pelaksanaan karya nyata yang dapat memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat. Atus juga menggarisbawahi bahwa upaya ini sejalan dengan visi besar Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, “Program kerja tahun 2025 harus menjadi solusi nyata atas berbagai tantangan di masyarakat, sesuai dengan arahan dari DPP,” ujarnya.
Selain merumuskan program kerja, rapat ini juga membahas perkembangan pembangunan Gedung Serbaguna Mantrijeron (GSM), yang saat ini menjadi salah satu prioritas LDII DIY. Menurut Atus, proses pembangunan gedung tersebut telah mencapai 51 persen dan tengah memasuki tahap finishing.
“Kami menerima berbagai masukan dari peserta rapat untuk memastikan gedung ini dapat berfungsi optimal sebagai pusat kegiatan keumatan dan sosial,” jelasnya.
Peran aktif setiap biro dalam menjalankan program kerja juga menjadi sorotan utama. Atus mendorong setiap pengurus biro untuk berkontribusi secara maksimal. “Kita harus memastikan seluruh program dapat berjalan dengan baik. Jika ada biro yang membutuhkan tambahan personel, kami siap melakukan pergantian antarwaktu untuk menjaga kinerja tetap optimal,” kata Atus.
Wakil Ketua DPW LDII DIY, Joko Santoso, juga mengapresiasi kekompakan yang tercermin dalam rapat koordinasi ini. Ia mengingatkan bahwa program kerja harus dirancang untuk memberikan dampak langsung kepada masyarakat, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, maupun lingkungan, “Semangat dan sinergi yang terlihat di sini menjadi modal utama kita dalam merealisasikan program-program unggulan tahun depan,” ujarnya.
Pembangunan Gedung Serbaguna Mantrijeron diharapkan selain menjadi fasilitas pendukung kegiatan internal LDII, tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Ia menambahkan, gedung ini juga akan mendukung berbagai kegiatan dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat, “Kami ingin gedung ini menjadi simbol kontribusi LDII bagi masyarakat DIY,” kata Joko.
LDII DIY berkomitmen untuk mengimplementasikan program kerja yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat, terutama di bidang peningkatan SDM, “Dengan langkah ini, LDII DIY berharap dapat terus memainkan peran penting dalam pembangunan masyarakat DIY dan sekitarnya,” tutup Joko. (AW/FWI)