Gunungkidul (16/1). DPW LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memulai tahun 2025 dengan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan DPD LDII Gunungkidul pada Minggu (5/1). Langkah ini bertujuan memastikan mutu organisasi dan meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan program berbasis keagamaan.
Kegiatan yang berlangsung di kantor DPD LDII Gunungkidul, dipimpin oleh tim DPW LDII DIY, Yosa Abduh Alzuhdy dan Afrig Aminudin. Mereka diterima Ketua DPD LDII Gunungkidul, Wahono Budi Rustanto, beserta jajaran pengurus harian.
Pengurus DPW LDII DIY, Yosa mengapresiasi capaian LDII Gunungkidul yang dinilai telah menjalankan berbagai program dengan baik, “Kami melihat banyak kemajuan, baik dari sisi kontribusi kepada masyarakat maupun pengakuan dari pemerintah. Ini menunjukkan bahwa LDII Gunungkidul memiliki potensi besar untuk terus berkembang,” ujar Yosa.
Ia juga memuji keberhasilan organisasi tersebut dalam beberapa bidang strategis. “Prestasi di sektor perikanan, lingkungan hidup, pendidikan, dan olahraga adalah bukti nyata bahwa LDII tidak hanya berfokus pada dakwah, tetapi juga pada aspek kebermanfaatan yang lebih luas,” tambahnya.
Selain itu, Yosa menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam mendukung program-program LDII. “Kolaborasi dengan masyarakat sangat diperlukan agar setiap program yang dirancang berjalan efektif. Harapannya, komunikasi antarwarga LDII dan masyarakat umum dapat terus ditingkatkan,” ujarnya.
Pengurus DPW LDII DIY lainnya, Afrig Aminudin menambahkan, kegiatan monitoring ini bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah nyata untuk menjaga profesionalisme dan akuntabilitas organisasi. “Evaluasi ini adalah upaya pengendalian agar program yang dicanangkan benar-benar tepat sasaran dan berdampak luas bagi masyarakat,” jelas Afrig.
Ketua DPD LDII Gunungkidul, Wahono Budi Rustanto, menyambut baik kegiatan ini dan menilai monitoring sebagai motivasi untuk meningkatkan kinerja organisasi. “Kami berterima kasih atas masukan dari DPW LDII DIY. Ini menjadi bahan evaluasi yang sangat penting bagi kami untuk memperbaiki kekurangan, terutama dalam hal administrasi,” kata Wahono.