Jakarta (15/12). Pandemi COVID-19 memberi pelajaran terkait kelangkaan obat-obatan tertentu di pasaran. Hal itu mendasari DPP LDII mengajak masing-masing rumah tangga untuk menanam tanaman herbal.
Seperti yang diungkapkan Ketua DPW LDII Lampung, Aditya dalam Podcast Lines Talk LDII TV beberapa waktu lalu. “Ketum DPP LDII mengajak masing-masing rumah tangga menanam tanaman herbal, sehingga saat ada yang sakit, tidak perlu ke dokter atau ke rumah sakit, coba diobati dari rumah. Mengingat saat itu antrian dokter dan rumah sakit (RS) saat pandemi sangat banyak,” ungkap Aditya.
Dokter yang bekerja di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Lampung tersebut bersyukur, Indonesia dengan kekayaan alamnya yang melimpah. Nenek moyang secara turun-temurun mewariskan beragam jenis tanaman herbal yang berguna sebagai alternatif pengobatan. Seperti, temulawak yang digemari negara lain karena mengandung banyak manfaat.
“Temulawak atau dalam bahasa latin kurkumin, sangat baik untuk pengobatan gejala penyakit liver, seperti penyakit kuning. Banyak lagi tanaman herbal lainya yang telah diteliti dan mempunyai manfaat bagi kesehatan serta dapat dipertanggungjawabkan menurut ilmu kedokteran,” jelasnya.
Atas dasar tersebut, tambahnya, LDII mengajak masyarakat untuk menanam tanaman herbal di rumah sebagai alternatif pengobatan selain obat kimia. “Dengan demikian, masyarakat dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga dan mengurangi ketergantungan pada obat-obatan kimia,” ujarnya.
Selain bermanfaat bagi kesehatan, menanam tanaman herbal juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan memanfaatkan kekayaan alam yang ada di sekitar. Tanaman herbal juga dapat membantu memperbaiki kualitas udara, mencegah erosi tanah, dan turut melestarikan kearifan lokal serta warisan budaya bangsa yang kaya akan pengetahuan tentang tanaman obat. (Nabil)