Gorontalo (21/3). DPW LDII Provinsi Gorontalo melaksanakan audiensi dengan Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie. Mereka diterima di Kantor Wakil Gubernur Gorontalo, dan disambut Idah Syahidah didampingi Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Gorontalo, Marwan Rauf.
Dalam kesempatan ini, Asni Arbie Danial mewakili DPW LDII Provinsi Gorontalo memaparkan berbagai program kerja organisasi melalui delapan pengabdian LDII, yaitu kebangsaan, dakwah, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan, teknologi digital, serta energi baru terbarukan.
“Melalui audiensi ini kami berharap sinergi antara LDII dan Pemerintah Provinsi Gorontalo semakin kuat dalam mendukung pembangunan daerah melalui pemberdayaan perempuan,” kata Asni.
Menurutnya, audiensi ini menjadi langkah awal dalam mempererat kerja sama antara LDII dan Pemerintah Provinsi Gorontalo guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Khususnya dalam bidang kesehatan, ekonomi, dan dakwah.
Pada kesempatan itu, audiensi membahas pula penguatan pemberdayaan perempuan LDII di Provinsi Gorontalo, terutama dalam bidang kesehatan, ekonomi, dan dakwah. Idah Syahidah menekankan pentingnya keterlibatan perempuan LDII dalam pembangunan daerah, dengan mengakses layanan kesehatan gratis yang tersedia di fasilitas kesehatan (faskes) di seluruh Provinsi Gorontalo.
“Layanan ini mencakup pemeriksaan trigliserida, pap smear, serta berbagai pemeriksaan laboratorium lainnya. Kebijakan ini merupakan bagian dari program nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo dan diimplementasikan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui setiap Puskesmas,” kata Idah Syahidah.
Ia juga mengajak perempuan LDII untuk mengembangkan apotek hidup guna memenuhi kebutuhan rumah tangga secara mandiri dan berkelanjutan.
Selain di bidang kesehatan, lanjutnya, ia juga mendorong kader perempuan LDII untuk memperkuat ekonomi dan kesejahteraan keluarga. Salah satu inisiatif yang ditawarkan adalah pemanfaatan program bantuan bibit ayam dari Pemerintah Provinsi Gorontalo, yang dapat dikembangkan menjadi usaha mandiri baik secara individu maupun berkelompok.
Lebih lanjut, Idah Syahidah mengungkapkan rencana pemberdayaan kader perempuan LDII sebagai daiyah dalam berbagai program dan kegiatan bidang pemberdayaan perempuan. Ia berharap dengan adanya keterlibatan ini, peran perempuan dalam dakwah dan pembangunan sosial semakin kuat.