Musi Banyuasin (8/2). DPD LDII Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menghadiri “Rapat Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan Kejaksaan Negeri Muba”. Acara itu diselenggarakan di Aula Kejari Muba, Sumatera Selatan, pada Jumat (7/2).
Kepala Kejari Muba, Roy Riadi mengungkapkan, salah satu Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI, menyoroti upaya memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi. “Termasuk pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba,” ujarnya.
Saat ini, Roy mengatakan, kondisi Lembaga Pemasyarakatan (LP) Sekayu mengalami kelebihan kapasitas, akibat tingginya jumlah narapidana, khususnya kasus narkoba. “Ini merupakan kasus yang harus diberantas melalui pendekatan yang komprehensif. Salah satunya, peran aktif dari para guru, ustaz dan tokoh masyarakat,” pungkasnya.
Ia berharap, ormas keagamaan dan elemen masyarakat lainnya dapat terus bersinergi membangun kesadaran hukum dan moral di tengah masyarakat. “Peran ulama dan tokoh agama sangat penting di sini,” kata Roy.
Menanggapi itu, Ketua DPD LDII Muba, Daud Sobri menyambut baik inisitaif Kejari Muba meningkatkan koordinasi lintas elemen untuk memberantas penyakit sosial di masyarakat. “Kami siap memberikan edukasi serta pembinaan moral dan spiritual pada masyarakat,” tuturnya.
Daud menegaskan, pihaknya mendukung program yang bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan. “Termasuk dalam penegakan hukum dan pembinaan karakter anak bangsa,” katanya.
Ia berharap, melalui rakor tersebut, kerja sama antara Kejari Muba dan berbagai elemen masyarakat semakin erat. “Sehingga upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba, korupsi, serta penguatan toleransi dapat berjalan efektif. Mewujudkan masyarakat Muba yang berintegritas dan berakhlak mulia,” tutup Daud. (Olka, Hilman/Lines Muba).