Jakarta (19/10). DPP LDII menggelar Webinar Pemberdayaan Keluarga dan Ekonomi bertajuk “Pemanfaatan Teknologi dan Gadget untuk Kemandirian Ekonomi Keluarga” yang digelar secara hybird pada Sabtu (19/10). Acara tersebut digelar atas kerja sama Departemen Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (EPM) dan Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPP LDII.
Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan literasi digital, dan memberi panduan penggunaan teknologi dan gadget yang positif dalam pengasuhan anak, “Orangtua perlu meningkatkan literasi digital dalam pendampingan pengasuhan anak dalam penggunaan teknologi dan gadget. Sebagai orangtua kita harus terus belajar jangan sampai tertinggal informasi perkembangan teknlogi dan gadget yang anak-anak kita pakai,” ujar Siti Nurannisa, Kordinator Bidang PPKK DPP LDII.
Ia menjelaskan perbedaan usia perkembangan anak dapat mempengaruhi pola asuh. Anak usia dini yaitu di bawah enam tahun adalah masa anak suka meniru, sehingga pola pengasuhan anak yang tepat adalah mencontohkan perilaku baik didepan anak. Begitupun dalam pengenalan teknologi dan gadget, anak usia dini harus dicontohkan dengan baik.
“Ada 10 cara yang bisa orangtua ikuti dalam pemakaian perangkat digital, di antaranya pertama, saat anak berbicara perhatikan tanpa memegang perangkat digital, kedua, saat berinteraksi dengan anak fokus memperhatikan dengan serius, jangan sambil memeriksa perangkat digital, ketiga, gunakan perangkat digital untuk berbagi konten video menarik dan sesuai dengan usia anak,” jelasnya.
Ia melanjutkan cara kempat, gunakan perangkat digital untuk menyapa anak-anak, kelima, jangan menjawab panggilan telepon, pesan teks atau email saat makan bersama anak. Keenam, jangan menggunakan ponsel saat berjalan-jalan dengan anak. Ketujuh, lakukan video call dengan anak saat mereka sedang tidak di rumah. Atau sebaliknya, kedelapan, jika sedang menggunakan perangkat digital dan anak meminta diperhatikan, maka segera letakkan perangkat tersebut.
“Lakukan pembatasan penggunan perangkat digital agar kenangan anak bersana orangtua bukanlah tentang kesibukan dengan perangkat digital dan yg terakhir jadilah tauladan sebagi tuntutan bagi anak-anak,” papar Nisa. Ia menjelaskan 10 cara ini bisa diikuti orangtua dalam pengasuhan anak era digital.
Selaras dengan Nisa, Anggota Departemen PPKK DPP LDII, Dian Alia Putri, menjelaskan jika sejak dini anak sudah menggunakan teknologi dan gadget dengan tidak terkontrol akan berpengaruh pada kecakapan bahasa karena mengurangi waktu untuk membaca, sehingga kurangnya kosakata dan pemahaman anak. Ia melanjutkan, keterampilan sosial juga dapat menurun karena anak secara terus menerus terpapar gadget.
“Zaman sekarang, terdapat penurunan empati masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Dapat dilihat dari keramahan masyarakat Indonesia yang tidak seperti dulu, seperti di kota-kota besar banyak masyarakat yang individualis tidak saling menyapa satu dengan lainya. Orang-orang memilih bermain dengan gadget daripada mengobrol dengan teman sebelahnya saat di MRT,” ungkapnya.
Dian menerangkan tentang tanda-tanda anak yang kecanduan gadget dapat dilihat dari perilaku fisiknya, misalnya tidak bisa terlepas dari ponsel, hingga nyeri pada bagian tubuh tertentu. Sedangkan tanda-tanda non fisik dapat dilihat dari suasana hati anak yang berubah dengan cepat, mudah terpancing emosi, menarik diri dari pergaulan, merasa rendah diri, dan akademik sulit ditingkatkan.
“Cara untuk merubahnya yaitu dengan orangtua melakukan perbaikan interaksi dengan anak, hidupkan kembali suasana hangat dalam rumah. Buatlah rumah sebagi tempat ternyaman untuk anak. Jangan sampai anak mencari kenyamanan di luar misalnya curhat ke sosial media,” tutupnya.
Alhamdulillah jaza kumullohu koiro LDII luar biasa
Alhamdulillah… sangat bermanfaat.
Alhamdulillah… bermanfaat banget
Terus beramal Sholih dan berkarya untuk bangsa dan negara, “Alhamdulillah jazakumullohu khairo”
Luar biasa.
Practicable and useful.