Semarang (25/3). Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Singgih Tri Sulistiyono, mengikuti kegiatan Tarawih Keliling (Tarling) yang digelar Badan Amal Islam (BAI) Jawa Tengah, pada Jumat (7/3). Kegiatan tersebut juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi, Kepala Bakesbangpol Jateng Haeruddin, dan sejumlah pejabat lainnya.
Tarling tersebut tidak sekadar menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga memperkuat peran tokoh agama dan pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di bulan Ramadan.
Dalam sambutannya, Ahmad Lutfi menegaskan bahwa pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) harus mengubah paradigma dari penguasa menjadi pelayan masyarakat. Menurutnya, kesejahteraan warga, khususnya di lapisan terbawah, menjadi indikator utama keberhasilan pemerintah daerah.
“Pejabat harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, terutama mereka yang berada di lapisan paling bawah. Senyum masyarakat adalah ukuran keberhasilan pelayanan kita,” ujar Ahmad Lutfi.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah, Saiful Mujab, mengingatkan pentingnya hikmah puasa Ramadan. Ia menekankan bahwa ibadah puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga meningkatkan ketakwaan, keikhlasan, dan kepedulian sosial. “Puasa mengajarkan kita untuk lebih peka terhadap kondisi masyarakat, melatih disiplin, dan mempererat tali silaturahmi antarwarga,” ujarnya.
Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Singgih Tri Sulistiyono, juga menyampaikan pentingnya mengoptimalkan ibadah di bulan suci ini. Ia mengajak seluruh warga LDII untuk menyukseskan program “5 Sukses Ramadhan”, yang selama ini menjadi bagian dari tradisi LDII.
Kelima program tersebut meliputi sukses puasa, sukses salat Tarawih, sukses tadarus Al Quran, sukses itikaf dan Lailatul Qadar, serta sukses zakat fitrah. “Lima sukses ini bukan sekadar slogan, tapi bagian dari usaha kami untuk membentuk pribadi muslim yang paripurna selama Ramadhan,” ujar Singgih.
Lebih lanjut, Singgih menegaskan bahwa LDII Jawa Tengah siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan tokoh agama lain dalam menjaga keharmonisan masyarakat. Menurutnya, Ramadan menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat sinergi antara ulama, umara (pemerintah), dan umat dalam membangun Jawa Tengah yang lebih sejahtera. “Kami dari LDII selalu berkomitmen untuk dakwah bil hal, yaitu dakwah melalui tindakan nyata dalam membangun moral dan akhlak masyarakat,” tambahnya.
Melalui Tarling ini, LDII Jawa Tengah berharap spirit Ramadan tidak berhenti pada ritual ibadah semata, tetapi juga mendorong peningkatan pelayanan publik dan kepedulian sosial yang berkelanjutan. “Semangat Ramadan harus menjadi bekal bagi kita semua untuk melanjutkan pembangunan yang berbasis nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan,” pungkas Singgih.