Semarang (29/1). Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII LDII Jawa Tengah resmi dibuka di Patra Jasa Hotel & Convention, Semarang, pada Sabtu (25/1). Mengusung tema “Peningkatan Peran LDII sebagai Penggerak Moderasi Beragama di Era Disrupsi,” kegiatan ini menyoroti peran LDII dalam menghadapi tantangan globalisasi dan disrupsi teknologi yang mempengaruhi dinamika sosial masyarakat.
Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Singgih Tri Sulistiyono, menekankan Muswil adalah amanah organisasi yang wajib dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Muswil kali ini dihadiri oleh 312 peserta dari seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII di Jawa Tengah.
“Muswil ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi juga momen untuk memperkuat konsolidasi dan merancang program kerja yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Jawa Tengah,” kata Singgih yang juga Ketua DPP LDII.
Singgih menjelaskan tema yang diusung dalam Muswil kali ini mencerminkan keprihatinan terhadap tren globalisasi dan digitalisasi yang sering memicu polarisasi sosial. “Era disrupsi menuntut kita untuk memoderasi cara pandang beragama, agar dapat menghadapi ancaman radikalisme, konflik sosial, dan misinformasi yang semakin masif,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa LDII harus berada di garda terdepan dalam menjaga toleransi dan harmoni di masyarakat. “Moderasi beragama adalah solusi yang mampu menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis, terutama dalam menghadapi tantangan era digital,” tegas Singgih.
Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro itu juga menekankan pentingnya sinergi antara LDII dan pemerintah, dalam menghadapi tantangan pembangunan daerah. Ia juga menyoroti pentingnya pendekatan yang berfokus pada generasi muda sebagai pelopor toleransi dan keberagaman.
“Kami berharap dapat terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperkuat persatuan bangsa dan menghindarkan masyarakat dari dampak buruk polarisasi sosial,” ungkapnya.
Melalui Muswil VIII ini, LDII Jawa Tengah berharap dapat menyusun program kerja yang tidak hanya mendukung visi pembangunan pemerintah daerah tetapi juga berkontribusi langsung pada penguatan moderasi beragama. “Mari kita jadikan Muswil ini sebagai langkah awal untuk memperkuat peran LDII sebagai pelopor moderasi beragama, demi terwujudnya masyarakat Jawa Tengah yang aman, damai, dan sejahtera,” tutup Singgih.