Mojokerto (27/12). DPW LDII Jawa Timur menghadiri Milad ke-1 Rumah Falak MAHIRA Mojokerto yang dirangkaikan dengan acara “Pembukaan Falak Street”. Kegiatan yang digelar pada Selasa (24/12) ini diikuti lebih dari 60 peserta dari berbagai daerah, termasuk perwakilan luar Jawa.
Acara dibuka oleh Kepala Subdit Hisab Rukyat dan Syariah Kemenag RI KH Ismail Fahmi. Dalam sambutannya ia mengapresiasi seluruh peserta yang berperan dalam pelestarian ilmu falak. KH Ismail secara khusus mengapresiasi kepada LDII atas kontribusinya dalam mendukung sidang isbat sejak 2013.
“LDII menunjukkan komitmen sebagai ormas yang peduli terhadap ilmu falak. Kehadiran LDII di Falak Street ini menjadi harapan untuk menambah jumlah personal ahli falak, mengingat kebutuhan ahli falak di Indonesia masih tinggi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sidang isbat pemerintah mengintegrasikan metode hisab dan rukyat serta melibatkan berbagai ormas Islam, termasuk LDII. Saat ini, Indonesia telah memiliki tiga Rumah Falak MAHIRA yang berlokasi di Jakarta, Aceh, dan Mojokerto.
Ketua DPW LDII Jawa Timur Moch. Amrodji Konawi menyampaikan rasa syukur atas berdirinya Rumah Falak MAHIRA Mojokerto. Ia mengungkapkan bahwa tujuh kader muda LDII telah menyelesaikan pelatihan intensif ilmu falak selama tujuh hari menjelang dan sesudah Ramadan 2024.
“Saat ini, LDII Jawa Timur memiliki 29 titik pemantauan hilal di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota yang aktif berkontribusi. Keberadaan titik ini menunjukkan komitmen LDII dalam mendukung penentuan awal bulan Hijriyah,” jelas Amrodji.
Amrodji juga menyoroti pentingnya sanad ilmu falak dalam pelatihan kader, “Kami sangat menghargai sanad ilmu falak yang disambungkan oleh KH Syamsul Ma’arif hingga ke KH Ahmad Ghozali dari Pondok Pesantren Lanbulan, Sampang. Ini menjadi bukti eratnya ukhuwah antara NU dan LDII,” tambahnya.