Kulon Progo (2/11). Musim kemarau tahun ini di Kulon Progo begitu kering, terutama di Perbukitan Menoreh. Banyak sumber mata air kering akibat kemarau berkepanjangan.
Warga di Kapanewon Samigaluh, juga terkena imbasnya. Pasalnya, wilayah itu terletak di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut (dpl). Air tanah yang sulit didapat, membuatnya terdampak paling parah di Kulon Progo.
Dari tujuh kelurahan di Samigaluh, Pagerharjo merupakan salah satu dari empat kelurahan yang paling terdampak kekeringan. Setidaknya empat dusun di kelurahan tersebut, yaitu Dusun Kalirejo, Dusun Suren, Dusun Mendolo, dan Dusun Jetis, mengalami krisis air.
Di tengah situasi yang sulit itu, DPD LDII Kulon Progo turun tangan dengan menyediakan bantuan air bersih. Lebih dari 15.000 liter air bersih yang diperoleh dari sumber mata air di Janti, Kapanewon Nanggulan. Kemudian, didistribusikan kepada masyarakat di Dusun Kalirejo dan Dusun Suren, pada Sabtu, (28/10). Air tersebut disalurkan di Masjid Al Amin, Masjid Nurhadi, dan beberapa tempat penampungan air di sekitarnya.
kegiatan itu disaksikan oleh Ketua DPD LDII Kulon Progo, Pandaya beserta jajaran pengurus dan para Pengurus Forum Komunikasi Antar Masjid (FKAM) Pagerharjo, Ketua PC LDII Samigaluh, Dwi Suyamto dan Danarta Kalurahan Pagerharjo, Katri Maharsiwi turut serta dalam kegiatan ini.
“Kegiatan penyediaan air bersih ini merupakan hasil kerja sama antara LDII, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kulon Progo,” ujar Pandaya.
Pandaya, menyatakan bahwa program ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan “Road to Rakernas 2023” yang bertujuan untuk mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkannya.
Pada kesempatan itu, Danarta Kalurahan Pagerharjo, Katri Maharsiwi mengungkapkan rasa terima kasih atas upaya LDII. “Atas nama pemerintah setempat dan masyarakat, kami berterima kasih atas distribusi air bersih dari DPD LDII Kulon Progo,” ujar Katri.
Ia menambahkan, program ini sangat bermanfaat karena dapat membantu masyarakat dalam pemenuhan air bersih, “Harapan kami adalah bahwa selama musim kemarau ini, upaya seperti ini akan terus berlanjut untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah kami,” tuturnya.
Penggerak di bidang masyarakat BMT Al Aska dan penggerak FKAM Kalurahan Pagerharjo, Muji menyebutkan bahwa sekitar 120 keluarga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, akibat kekeringan yang berkepanjangan tahun ini.
“Kami berharap bahwa upaya LDII ini bermanfaat bagi warga Samigaluh dan masyarakat pada umumnya. Serta mendorong langkah-langkah berkelanjutan untuk menjaga sumber air dan menghindari kekeringan di masa depan,” katanya.
Sementara itu, warga Samigaluh, Arifin Prabowo juga merasakan manfaat dari program LDII. Ia berbicara tentang betapa pentingnya penyediaan air bersih dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap agar ada tindaklanjut dari masyarakat dan pemerintah setempat, dalam menjaga sumber mata air agar tidak mengalami kekeringan lagi di masa yang akan datang. Seperti dengan melestarikan pohon beringin dan pohon gayam sebagai upaya tadah hujan.
Sedangkan, Ketua PC LDII Samigaluh, Dwi Suyamto juga menyampaikan rasa terima kasih atas kerjasama dari BPBD dan PMI Kulonprogo atas distribusi air bersih yang digunakan untuk kepentingan umum, “Selain itu, FKAM (Forum Komunikasi Antar Masjid) juga terlibat dalam menyampaikan manfaat dari kegiatan ini kepada 29 masjid di Kalurahan Pagerharjo untuk kepentingan bersama,” tutupnya. (FWI/LINES)
Semoga Alloh paring manfaat dan barokah, utk kemaslahatan ummat
Alhamdulillah sekarang sudah memasuki musim hujan.
LDII untuk bangsa