Kutai Timur (25/7). LDII Kutai Timur mengadakan seminar dan pengajian tentang pendidikan seksual bagi anak usia dini dengan pendekatan psikologi. Acara yang diadakan di Masjid Ulul Albab, Sangatta, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Minggu (21/7), bertujuan untuk memberikan pengetahuan mendalam kepada para ibu dan orang tua.
Dalam kesempatan tersebut, Ahli Psikologi Nurul Ramadhani Chintya Sabrina, dan Praktisi Pendidikan Umum, Kurnia Zumrotul Nisa. Mereka membagikan wawasan tentang pentingnya pendidikan seksual bagi anak-anak sejak usia dini, berdasarkan sudut pandang psikologi.
“Acara ini bertujuan untuk mencegah ketidaktahuan anak-anak mengenai isu seksual yang dapat mempengaruhi perkembangan mereka di masa depan,” ujarnya.
Nurul menjelaskan bahwa pendidikan seksual sejak dini sangat penting untuk membantu anak-anak memahami tubuh mereka sendiri, mengenali batasan, dan melindungi diri dari potensi pelecehan.
“Pendidikan seksual bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga tentang membangun komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak. Hal ini penting untuk memastikan anak-anak kita tumbuh dengan pengetahuan yang benar dan rasa aman,” ungkap Nurul yang akrab disapa Cindi.
Sementara itu, pemateri lainnya, Kurnia Zumrotul Nisa menekankan peran krusial orangtua dalam menyampaikan pendidikan seksual yang sesuai dengan usia anak. “Orang tua perlu memahami cara menyampaikan informasi seksual dengan cara yang sederhana dan sesuai dengan tahap perkembangan anak. Ini akan membantu anak-anak merasa nyaman dan mengajarkan mereka tentang privasi serta rasa hormat terhadap tubuh mereka sendiri,” jelas Kurnia yang biasa dipanggil Nia.
Nia mengatakan, para peserta antusias terhadap materi yang disampaikan, “Banyak dari mereka merasa mendapatkan wawasan baru yang sangat berguna dalam mendidik anak-anak mereka.
Ketua DPD LDII Kutim, Damuri berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan orang tua dalam mendidik anak-anak, “Dengan adanya edukasi yang tepat, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang sehat, berpengetahuan, dan siap menghadapi tantangan di masa depan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen LDII Kutim dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat melalui program-program edukatif yang bermanfaat, “Melalui acara ini, LDII Kutim berharap dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak-anak, dengan pemahaman yang benar tentang pendidikan seksual,” tutup Damuri. (FWI/LINES)
Lalu mana ,apa yg dicontohkan? Kami ini juga ingin tahu,jangan hanya buat penasaran saja,
Apa kami mau dibuat penyesalan jika anak anak kami terlanjur terjerumus pada hal hal yg seharus nya belum mereka tahu dan lakukan? Media sosial secara vulgaar telah membuat banyak anak Indonesia hancur, coba peristiwa di Sido arjo, anak SMP sdah bersetubuh sesama mereka dan hamil, jang nunggu kebakaran, Aksen nya bagaimana? Atau buatlah buku dibagi secara tertutup,terbatas buat ke dalam ( warga LDII)
Harapan kami ada upaya yg jelas,tegas,lugas, keras, demi keselamatan generasi kita, Alhamdu lillah Jaza kumullohu hooi roon, ww