Maros (23/11). PC LDII Tanralili kembali menggelar pengajian rutin untuk praremaja dan generasi muda di Masjid Sabilul Muttaqin, Kariango, Maros, Sulawesi Selatan pada Minggu (17/11). Acara ini dihadiri puluhan peserta yang memadati masjid yang telah menjadi pusat kegiatan keagamaan sejak berdiri pada 2014.
Dalam kesempatan tersebut, Dewan Pembina LDII Maros, T. Prasetyo memberikan tausiyah yang menyoroti tantangan besar yang dihadapi generasi muda di era digital. Prasetyo mengingatkan pentingnya memiliki pondasi agama yang kokoh, agar generasi muda tidak terjerumus ke dalam pengaruh negatif teknologi, seperti akses ke konten pornografi, hoaks, dan ujaran kebencian.
“Di tengah kemajuan teknologi, muda-mudi harus memiliki filter agama yang kuat. Ini menjadi benteng agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan internet, sekaligus mampu menghadapi persaingan hidup yang semakin ketat,” ujar Prasetyo di depan para peserta.
Ia mengatakan, pengajian ini tidak hanya membahas tantangan digital, tetapi juga memberikan motivasi untuk menjadikan agama sebagai pedoman hidup, “Dengan pendekatan interaktif, para peserta diajak berdiskusi mengenai bagaimana memanfaatkan internet secara positif dan menjaga hubungan yang baik dengan keluarga serta lingkungan,” tutur Prasetyo.
Sementara itu, Ketua Pemuda LDII Maros, Sabrian Pratama, menekankan bahwa tujuan kegiatan ini adalah memperkuat pemahaman agama generasi muda, melalui kajian tafsir Al Quran, Hadis, dan ceramah keagamaan.
“Kami berharap pengajian rutin ini dapat terus menjadi sarana untuk membentuk generasi muda yang tangguh secara spiritual dan intelektual. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan memperkuat ukhuwah Islamiyah di antara peserta, sekaligus menjadikan masjid sebagai pusat pembinaan generasi muda yang berkualitas,” tutupnya. (Wicak/Muslimin)