LDII Ngringo dan Pemerintah Desa Perkuat Sinergi untuk Harmoni Sosial

Karanganyar (14/4). PAC LDII Ngringo terus memperkuat jalinan komunikasi dengan pemerintah desa setempat. Hal ini terlihat dalam pertemuan silaturahmi yang digelar bersama Kepala Desa Hendrawan Sritomo, di Kantor Desa Ngringo, Jawa Tengah pada Rabu (26/3/2025). Agenda ini menjadi ajang konsolidasi untuk menyatukan visi antara organisasi masyarakat dan pemerintahan desa dalam menciptakan lingkungan sosial yang harmonis.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan LDII Ngringo, Suparman, menyampaikan silaturahmi ini merupakan bagian dari komitmen LDII, untuk terus berkontribusi terhadap pembangunan sosial dan spiritual masyarakat, “Kami menyadari pentingnya membangun komunikasi yang erat dengan pemerintah desa. LDII siap mendukung penuh program-program desa, terutama yang berkaitan dengan ketertiban, kebersihan lingkungan, dan pendidikan moral,” ujarnya.

Menurut Suparman, LDII memiliki berbagai program pembinaan yang menyasar semua lapisan usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Ia menegaskan bahwa pendekatan keagamaan yang dilakukan oleh LDII bersifat inklusif dan terbuka untuk membangun kebersamaan, “Kami ingin menjadi mitra strategis desa dalam menumbuhkan nilai-nilai keagamaan yang damai dan toleran,” tambahnya.

Suparman menyebut, LDII siap terlibat dalam program-program desa berbasis gotong royong. “Kami percaya, kolaborasi adalah kunci menjaga Ngringo tetap aman dan sejahtera,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Ngringo, Hendrawan Sritomo, mengapresiasi inisiatif LDII yang aktif membangun dialog dengan pemerintah. Ia mengakui bahwa LDII telah memainkan peran penting dalam pengembangan pendidikan spiritual masyarakat.

“Kami melihat LDII sangat serius dalam pembinaan akhlak warga, terutama generasi muda. Hal seperti ini penting untuk menjauhkan mereka dari pengaruh negatif dan menjaga budaya lokal tetap kuat,” katanya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan keagamaan warga, Pemerintah Desa Ngringo juga memberikan izin penggunaan lapangan desa untuk pelaksanaan salat Idulfitri 1446 H. Keputusan ini diambil atas dasar pertimbangan manfaat sosial dan keagamaan yang besar bagi masyarakat sekitar.

“Kami terbuka dan mendukung setiap kegiatan keagamaan yang mempererat persaudaraan antarwarga,” ujar Hendrawan. (Ghoni/Wicak)