DPW LDII Nusa Tenggara Barat (NTB) memperingati hari Sumpah Pemuda dengan menghelat Penataran Wawasan Kebangsaan dan dirangkai dengan penyuluhan anti penyalahgunaan Narkoba. Acara itu melibatkan DPP LDII, BNN, dan MUI.
Acara yang dihelat pada 26 Oktober 2013 di Aula Makorem 162/WB ini memiliki keinginan luhur, untuk membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan warga LDII, dan khususnya kaum pemuda. Menurut DPW LDII NTB, di tengah merosotnya nasionalisme, pemuda dihadapkan dengan bahaya narkotika. Tanpa penyuluhan dan bimbingan, masa depan Indonesia dipastikan tak menentu karena dekadensi moral generasi penerus bangsa.
Untuk itulah DPW LDII NTB berinisiatif mengadakan Penataran Wawasan Kebangsaan dengan dukungan dan kerjasama antara MUI Provinsi NTB, Komandan KOREM 162/ WB, serta Badan Nasional Narkotika (BNN) Provinsi NTB. Menurut Ketua Umum MUI NTB, Prof Syaiful Muslim, MM, kegiatan ini adalah momentum yang luar biasa dan LDII telah mampu membangun kemitraan dengan berbagai pihak lain.
“Perhelatan ini merupakan langkah konkrit dalam gerakan dakwah bil hal yang digagas sejak MUNAS LDII Tahun 2010 lalu,” kata Ketua Umum DPP LDII, Prof.Dr.Ir.Abdullah Syam, M.Sc . Dakwah bil hal adalah dakwah dengan misi kepada kesalehan sosial, dakwah yang sarat dengan nilai dan keteladanan moral, serta dakwah yang jauh dari radikalisme serta dakwah yang menguatkan komitmen kebangsaan serta pelestarian lingkungan hidup.
Abdullah Syam menegaskan, “Dalam berbagai kegiatan konsolidasi organisasi di tingkat nasional selalu menginstruksikan urgensinya wawasan kebangsaan bagi warga LDII, khususnya generasi muda yang makin luntur rasa nasionalismenya. “Bahkan ada pemuda atau pelajar yang tidak hafal pancasila,” tegas Abdullah Syam.
Ketua DPW LDII NTB, Ir, Abdullah A.Karim, M.Si dalam laporannya memaparkan bahwa berbagai fenomena sosial ekonomi yang dipicu oleh kendornya simpul-simpul yang merekatkan keindonesiaan seperti konflik antar kelompok atas nama suku, agama, ras (SARA), perbedaan ideologi politik,bahkan tawuran antar pelajar dan mahasiswa.
Berbagai ketidakteraturan sosial itu memberi penyadaraan bahwa simpul-simpul keindonesiaan yang mempersatukan Indonesia kian kendor sehingga perlu secara massif untuk dikampanyekan kembali. “Penguatan 4 (empat) pilar Indonesia: Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI adalah hal yang tidak bisa ditawar tawar lagi dan menjadi harga mati, “ lanjut pria kelahiran Dompu ini.
Di sisi lain, dalam jumlah yang juga tidak bisa dianggap kecil, ancaman krisis ahlak dan moral anak bangsa, khususnya kaum muda akibat pengaruh zaman akhir sebagai akumulasi dari dampak globalisasi yang dipelopori oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, telah menggerus rasa nasionalisme dan jiwa kebangsaan
“LDII sebagai sebuah ormas Islam yang berkomitmen dalam membangun sumber daya manusia dengan tagline membangun SDM yang profesional dan religius memandang bahwa momentum Sumpah Pemuda adalah salah satu momentum yang tepat untuk merefleksikan kembali sejauh mana pembinaan generasi muda dalam pembentukan karakter bangsa dan nasionalisme bagi para pemuda, khususnya generasi muda LDII” jelasnya. Salah satunya dengan menghindarkan para pemuda dari ancaman bahaya narkoba. Menurut Abdullah Syam, di tingkat pusat, DPP LDII telah bekerjasama memerangi penyalahgunaan narkoba.