Jayapura (23/10). DPW LDII Provinsi Papua dan Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Cabang Jayapura menyelenggarakan kerja sama dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sekaligus launching Tabungan Mabrur dan Tabungan Mabrur Junior bertempat di Masjid Arrosyid Entrop. Acara ini dihadiri Ketua Bidang Hukum dan Perundang-undangan MUI Provinsi Papua KH. Ali Musa Rumbaru, Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam Kantor Kemenag Provinsi Papua H. Alwi Teanlean , dan seluruh warga LDII se-Jayapura.
Dalam kesempatan ini Wakil Ketua LDII Provinsi Papua Saifullah memberikan sambutan dan ajakan untuk mempersiapkan menunaikan rukun islam yang ke-5 dari jauh-jauh hari dan himbauan menjauhi riba yang juga selaras dengan fatwa MUI, sekaligus mendukung pengembangan ekonomi syariah.
“Mari hijrah menuju syariah dimulai dari diri kita, anak-anak kita, dan kelurga kita untuk kehidupan yang lebih syariah dan menambah barokah,” terang Saifullah. Dalam kesempatan itu Area Manager Bank Syariah Mandiri Jayapura Arie Darma Permana berterima kasih kepada LDII yang bersama-sama BSM mengembangkan perekonomian Islam dan media dakwah Islamiah, sebagaimana yang telah dilaksanakan DPP LDII dengan BSM Pusat pada bulan Mei 2015 silam.
“Tujuan kami ini tidak selalu mengutamakan keuntungan bisnis saja, namun melalui kerja sama perencanaan ibadah haji dengan LDII ini, bersama-sama menuju kaffah dalam mengembangkan ekonomi syariah, mengembangkan dakwah, dan membangun ukhuwah Islamiah,” tutur Arie.
Dalam kesempatan ini Kabid Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag Provinsi Papua H. Alwi mengapresiasi langkah yang diambil pimpinan LDII Papua, sebagai tindak lanjut MoU DPP LDII dengan BSM di tingkat pusat sekaligus langkah yang sangat bijak dalam mempersiapkan ibadah haji terlebih kepada anak-anak.
Alwi meminta umat muslin di Papua untuk menabung di bank syariah dan meninggalkan ekonomi riba. Disinggung Alwi, secara nasional antrean haji di Papua saat ini diberi jatah kuota sebanyak 853 orang per masa haji dan diusahakan 1.065 orang per masa haji, sedangkan per bulan Oktober 2016 ini ada 17.111 antrian daftar tunggu sehingga lamanya daftar tunggu di Papua dapat mencapai sekitar 16 – 20 tahun,” Jelas Alwi. “MoU LDII dan BSM ini langkah ikhtiar membangun pondasi menuju masyarakat muslim syariah khususnya untuk membangun generasi LDII kedepan,” tambah Alwi.
Sementara itu Ketua Bidang Hukum dan Perundang-undangan MUI Provinsi Papua H. Musa Rumbaru menjelaskan dua hal yang harus dipersiapkan sebelum berangkat haji yaitu fisik atau harta yang cukup dan manasik atau ilmu haji yang memadai agar berjalan dengan lancar, sesuai syariah, dan mendapat ridha Allah SWT. “Tujuan haji itu ada tiga yaitu perjalanan ukhuwah, perjalanan ibadah, dan perjalanan iman,” jelas Musa.
Di akhir acara secara simbolis pihak BSM dan DPW LDII Provinsi Papua menyerahkan buku tabungan haji mabrur junior kepada perwakilan generus LDII Hafidzul Quran atas nama Farrah dan Farel dan disusul para warga LDIi di bimbing petugas BSM mengisi formulir pendaftaran Tabungan Mabrur dan Tabungan Mabrur Junior. (Suparto & DE/Lines)