Topografi Papua yang berbukit dengan hutan tropis yang masih lebat, sangat menyulitkan transportasi. Kondisi ini menuntut setiap gerak organisasi LDII harus efektif dan efisien.
Kefektifan organisasi sangat ditentukan – salah satunya – oleh kesekretariatan yang baik. Untuk itulah DPW LDII Provinsi Papua menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Kesekretariatan pada Minggu, (9/6) khusus untuk Papua.
Kegiatan pelatihan tersebut dimanfaatkan pula untuk menyosialisasikan hasil Rapimnas LDII 2014 dan rapat konsolidasi organisasi Lingkup DPW LDII Provinsi Papua. Pemateri terdiri dari Ketua DPW LDII Provinsi Papua Drs. H. Winoto, M.Pd yang membawakan materi sosialisasi hasil Rapimnas LDII 2014 dan motivasi pengurus, Sekretaris DPW LDII Papua Ahmad Saefudin, A.Md membawakan materi persuratan LDII, serta Ketua DPD LDII Kota Jayapura H. Sutrisno, SH, MH membawakan materi penyusunan naskah surat.
Acara dihadiri oleh 70 orang yang berasal dari DPW, DPD, PC, PAC se-Papua dan organisasi mitra LDII lainnya, yang berasal dari Kabupaten Nabire, Sarmi, Keerom, Jayawijaya, Merauke, dan Kota Jayapura. Beberapa kabupaten tidak dapat mengirimkan utusan disebabkan Ketua dan Sekretaris DPD LDII ternyata banyak yang berprofesi guru dan atau staf keuangan di instansi masing-masing. Juga tidak semua instansi dan perusahaan libur mengikuti Keputusan Gubernur Papua tentang Hari Libur Khusus Papua Tahun 2014.
Winoto menjelaskan Rapimnas LDII 2014 lalu memaparkan bahwa warga LDII adalah bagian dari NKRI yang telah melakukan kontribusi dalam peningkatan kehidupan bernegara. Untuk itu LDII perlu meningkatkan kapasitas kepemimpinan internal LDII, agar kontribusi LDII ke depan dalam membangun bangsa dan negara menjadi lebih optimal. “DPP LDII akan merekomendasikan strategi dakwah kepada aktor-aktor pembangunan dengan harapan strategi tersebut diimplementasikan di seluruh Indonesia,” ujar Winoto.
Melalui penyelenggaraan pelatihan kesekretariatan ini, Winoto berharap kepada seluruh jajaran kepengurusan LDII untuk meningkatkan kepedulian terhadap jalannya roda organisasi. Karena dengan kesungguhan pengurus organisasi, LDII menjadi organisasi yang solid dan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kehidupan bernegara yang kondusif.
Sementara itu Ketua DPD LDII Jayapura Sutrisno menyampaikan, bahwa dengan diterbitkannya UU No 17 Tahun 2013 Mengenai Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), maka ormas dalam melaksanakan operasional kelembagaannya harus berpedoman pada aturan tersebut, begitu pula dengan LDII. Tentang penyusunan naskah surat, Sutrisno menekankan pedoman tersusunnya suatu naskah surat berdasar pada dua item pokok, yaitu aspek teknik (bentuk, sistematika, keruntutan bahasa, cara penulisan dll) dan aspek substantive/materi (muatan/isi).
Pada materi tata persuaratan LDII, Sekretaris DPW LDII Papua Ahmad menyampaikan, Tata persuratan/naskah surat LDII harus mengacu kepada Keputusan Rapat Kerja Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Peraturan Organisasi Tata Naskah LDII yang berisi tata cara penyusunan naskah surat dan format surat LDII.
Aturan lain adalah Peraturan Organisasi DPP LDII Nomor PO-05/DPP-LDII/X/2000 tanggal 31 Oktober 2000 tentang Prosedur Surat Menyurat Lembaga Dakwah Islam Indonesia yang berisi tata cara penomoran surat dan kodefikasi struktur organisasi provinsi. Sehingga kedua aturan tersebut saling melengkapi. Ahmad menegaskan, aplikasi di lapangan dalam tata persuratan LDII, tidak diperbolehkan membuat kop, cap dan format surat sesuai dengan selera masing-masing. Hal tersebut disampaikan sebagai tanggapan permasalahan persuratan yang ditemui di daerah.
Rapat konsolidasi Organisasi
Acara tersebut dimanfaatkan pula oleh DPW LDII Papua untuk menghelat rapat organisasi uanng dipimpin langsung oleh Winoto. Materi rapat menyangkut evaluasi hasil rapat konsolidasi tahun 2013/2014, menampung masukan/saran serta membantu mencari solusi dari permasalahan di kabupaten/kota.
Beberapa permasalahan menonjol yang perlu ditindaklanjuti di kabupaten adalah pengadaan/pembangunan kantor sekretariat, prasarana komunikasi/jaringan telekomunikasi, pembinaan pengurus organisasi, dan menyosialisasikan LDII kepada warga dan instansi/pihak terkait serta masyarakat luas.
Sedangkan hasil rapat konsolidasi organisasi menghasilkan rencana kegiatan : pelatihan metode dakwah, kepemimpinan dan bidang hokum; LDII go green; dan turba DPW ke DPD. Diharapkan pelaksanaan kegiatan dimaksud dapat bersinergi/bekerjasama dengan instansi/pihak terkait. Sehingga disamping dapat meningkatkan kapasitas pengurus dan meningkatkan kefahaman warga LDII, juga dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat luas.
Diharapkan dengan kegiatan tersebut dapat menambah wawasan pengurus, meningkatkan keterampilan, meningkatkan kinerja (khususnya sekretaris) dalam pengelolaan kesekretariatan dan meningkatkan kekompakan (solid) pengurus organisasi LDII di Papua dan seterusnya menjadi rohmatan lilalamin. Amin (Ahmad/Jayapura).