Pontianak (4/7). LDII Kota Pontianak mengadakan acara “Ngebaso” atau makan bakso bersama. Acara ini berlangsung di Masjid Khoirul Ihsan, Pontianak, Kalimantan Barat, pada Minggu (30/6). Kegiatan generasi penerus (Generus) LDII tersebut dihadiri 250 peserta mulai dari siswa SMP kelas IX hingga mahasiswa.
Ketua Panitia Ngebaso Generus LDII, Rizal Bahril Huda, menjelaskan kegiatan ini merupakan upaya kreatif dalam membentuk karakter generasi muda. “Ngebaso ini adalah bagian dari kreasi dalam pembentukan karakter. Tujuannya lebih menarik dan tidak monoton sehingga nilai-nilai kesholehan yang disampaikan bisa diterima dan diharapkan menjadi karakter generasi,” ujar Rizal.
Meskipun acara tersebut terkesan rileks dan tidak formal, Rizal menegaskan bahwa seluruh materi dapat tersampaikan dengan baik. “Walaupun ada kesan rileks, namun saat tafsir Al Quran dan tausiyah agama tetap menjadi perhatian serius seluruh peserta. Sehingga diyakini ini akan semakin menambah kesholehan para generasi LDII,” jelasnya.
Rizal, yang juga anggota Biro Pemuda Kepanduan, Olahraga dan Seni Budaya (PKOSB) LDII Kalbar, menambahkan, kegiatan kreatif seperti ini bukanlah yang pertama kali diadakan. “Ngebaso ini bukan yang pertama dalam mengkreasi kegiatan yang menarik, melainkan cukup variatif yang kami lakukan. Di antaranya tur, camping, dan lain sebagainya,” tambahnya.
Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto, menuturkan kemajuan bangsa sangat tergantung pada persiapan generasi muda sejak dini. “Momentum bonus demografi mesti disikapi secara kolektif dengan menciptakan generasi unggul. Maka kami di LDII punya target menjadikan generus Tri Sukses,” jelasnya.
Generus Tri Sukses yang dimaksud adalah generasi yang memiliki akhlakul karimah, alim faqih, dan mandiri. “Target kami adalah tercipta generasi yang berakhlakul karimah, berilmu dan faham agama, serta mandiri. Makanya secara massif dan terprogram ini dijalankan di semua struktural hingga PAC yang ada di desa,” kata Susanto.
Susanto mengapresiasi kegiatan Ngebaso Generus LDII ini sebagai metode pembinaan yang mengikuti aspirasi peserta. “Saya apresiasi kegiatan ini, selagi substansinya tidak ditinggalkan yakni penanaman karakter dengan nilai-nilai kesholehan itu hal yang perlu didukung. Adapun diselingi dengan permainan dan makan bareng itu adalah hal yang bagus dan menimbulkan daya tarik,” pungkasnya. (FWI/LINES)
Bakso nya yang enak ya…
Semoga manfaat dan barokah