Lampung (11/10). Pimpinan Cabang (PC) LDII Kecamatan Rajabasa menyelenggarakan pengajian khusus bagi warga usia produktif di Masjid Baitusshodiq, Rajabasa Jaya, Bandar Lampung, pada Selasa (8/10). Kegiatan ini dihadiri lebih dari 200 peserta dengan rentang usia antara 15 hingga 60 tahun.
Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme yang tinggi dari warga LDII, untuk meningkatkan kualitas hidup melalui pendidikan agama dan kesehatan.
Ketua PC LDII Rajabasa, Tubagus E. Nurdiansyah, menjelaskan bahwa pengajian untuk usia produktif ini dilaksanakan secara rutin, minimal dua kali dalam sepekan. “Kali ini, kami merangkai pengajian dengan edukasi latihan fisik yang sesuai dengan usia peserta, serta menghadirkan narasumber yang kompeten dalam bidangnya,” ungkapnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan, terutama di kalangan generasi muda.
Ketua PPM Baitusshodiq, Choirul Shaleh, menambahkan hasil survei WHO 2022 menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen remaja dan 27 persen dewasa, tidak memenuhi tingkat aktivitas fisik yang diperlukan.
“Kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup, yang berpotensi menjadi beban finansial bagi keluarga dan masyarakat,” tegasnya.
Dia menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik agar warga LDII di usia produktif, tidak mengalami gangguan kesehatan akibat kurangnya aktivitas fisik.
Salah satu narasumber Bambang, yang juga seorang dokter menekankan pentingnya memahami konsep aktivitas fisik, latihan fisik, dan kebugaran fisik. “Peserta perlu memenuhi standar minimal aktivitas fisik harian, yang sesuai dengan usia mereka,” ujarnya.
Bambang juga memberikan perhatian khusus kepada peserta yang berusia di atas 50 tahun. “Latihan fisik yang dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi fisik, sehingga tidak ada yang berlatih dengan ritme yang terlalu cepat atau durasi yang terlalu lama,” imbuhnya.
Dia menjelaskan bahwa latihan fisik harus memenuhi kaidah kesehatan yang terdiri dari Baik, Benar, Teratur, dan Terukur (BBTT).
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga LDII akan pentingnya aktivitas fisik dan kesehatan, terutama di kalangan usia produktif. “Dengan pendekatan yang holistik, diharapkan para peserta dapat menerapkan pengetahuan yang didapat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kualitas hidup mereka dapat meningkat,” tutupnya.