Tana Toraja (10/11). Wakil Ketua DPD LDII Tana Toraja, Agus Marsahada menemui Pemimpin Redaksi Tribun News Tana Toraja, Apri. Pertemuan tersebut berlangsung usai perhelatan “Debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja”, di Tammuan Mali, Tana Toraja, Sulawesi Selatan pada Rabu (6/11). Dalam pertemuan itu, Agus didampingi Dewan Penasehat DPD LDII Tana Toraja, Suyitno Widodo; Wakil Sekretaris, Hadi Wijaya; dan Bidang OKK, Sarwono.
Agus Marsahada mengungkapkan, gagasan dan konsep yang ditawarkan oleh para kandidat sangat konstruktif. Ia mengapresiasi berbagai program pembangunan yang telah berjalan, “Sebagai bentuk partisipasi kami dalam pembangunan Tana Toraja, warga LDII kami tekankan untuk memberikan sumbangsih sesuai profesi dan keahlian masing-masing,” paparnya.
Menurut Agus LDII berkomitmen mengedepankan toleransi dan menjaga Kamtibmas di Tana Toraja. Menurutnya, masyarakat Tana Toraja serta aparat menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi, untuk menciptakan Pilkada yang nyaman dan tertib.
“Debat kandidat menunjukkan kepada warga, bahwa masing-masing paslon memiliki keahlian dan keunggulannya. Kami melihat paslon mencoba mengurai berbagai persoalan yang terjadi di Tana Toraja,” ucap Agus.
Melihat masih banyak hal yang mesti diselesaikan untuk Tana Toraja di masa depan, maka pihaknya mencoba memberikan berbagai masukan pada paslon agar penyelesaian masalah di Tana Toraja semakin komprehensif. “Yang pertama adalah kami mengusulkan agar pasar-pasar bisa menyediakan berbagai bahan pokok serta memastikan jalur distribusi tersedia. Hal ini sangat penting karena menyangkut kebutuhan dasar warga,” ujar Agus.
Lebih lanjut, ia menambahkan, terminal harus dikelola lebih baik agar retribusi PAD semakin besar, sehingga pembangunan semakin masif dan merata. Selain itu, sektor pariwisata masih banyak yang belum dimaksimalkan, seperti penyediaan lokasi oleh-oleh.
“Hal lain adalah, pendidikan harus menjadi sektor utama pembangunan. Perguruan tinggi harus dibantu mengembangkan bisnisnya sehingga makin banyak warga Tana Toraja yang bisa berkuliah dan meningkatkan pendidikannya,” ujarnya.
Hal lain yang mendesak adalah, penyediaan fasilitas kesehatan yang prima. Pemkab harus menjadikan rumah sakit daerah sebagai tempat rujukan yang nyaman, serta mampu menyelesaikan permasalahan kesehatan warga.
“Kami juga meminta kepada para paslon agar pengurusan akte kelahiran, KTP dan administrasi kependudukan lainnya, bisa one day service (satu hari) selesai. Ini sebenarnya sederhana namun justru sangat bermakna bagi warga,” tutup Agus.
Penekanan pada sektor ekonomi, infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan pelayanan legalitas..
Semoga barokah