Sidoarjo (5/3). Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan Tim Rukyatul Hilal DPD LDII Kabupaten Sidoarjo melakukan pemantauan hilal 1 Ramadan pada Jumat (28/2). Dalam kesempatan itu mereka berkolaborasi dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo dan Kementerian Agama (Kemenag) Sidoarjo.
Tim gabungan tersebut melakukan pemantauan di Markas Rukyatul Hilal PCNU yang ada di lantai 10, Rumah Sakit Siti Hajar Sidoarjo. Anggota Tim Rukyatul Hilal LDII Sidoarjo Eko Hariono menjelaskan, pengamatan sempat terhambat oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Sidoarjo sejak sore hari. Hingga pukul 16.58 WIB, hujan masih lebat, sehingga visibilitas sangat terbatas.
Pengamatan baru bisa dilakukan sekitar pukul 17.25 WIB, atau setelah hujan reda. Meskipun demikian, langit masih tertutup awan tebal, yang membuat tim kesulitan untuk melihat hilal. Tim tetap melanjutkan pemantauan hingga waktu terbenamnya matahari pada pukul 18.04 WIB.
“Apapun hasilnya, pengamatan ini akan kami laporkan kepada Ketua DPD LDII Sidoarjo sebagai bagian dari tugas kami dalam mengamati hilal,” ujar Eko.
Ketua DPD LDII Sidoarjo Mohammad Fauzan menegaskan pentingnya kegiatan rukyatul hilal. Kolaborasi lintas organisasi ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam memastikan ketepatan penentuan awal bulan Hijriyah.
“Hasil pengamatan ini akan kami teruskan ke DPW dan DPP LDII. Laporan tersebut nantinya akan dirangkum dan disampaikan pada Sidang Isbat yang diadakan oleh Kementerian Agama RI di Jakarta,” jelas Fauzan.
Rukyatul hilal adalah metode pengamatan langsung untuk melihat bulan sabit pertama yang menandakan pergantian bulan Hijriyah. Proses ini sangat penting, terutama untuk menentukan awal Ramadan, Idul Fitri, dan hari-hari besar Islam lainnya.
Rukyat tetap menjadi acuan utama, sebagai kombinasi antara pendekatan ilmiah dan syariat. Meskipun, teknologi hisab (perhitungan astronomi) semakin canggih.