Majene (3/3). Tim Rukyatul Hilal DPW LDII Sulawesi Barat (Sulbar) bersama ormas Islam lainnya memantau hilal untuk penentuan 1 Ramadan 1446 H. Kegiatan tersebut diselenggarakan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Majene di Pantai Desa Palipi Soreang, Majene, Sulawesi Barat, pada Jumat (28/2).
“Berdasarkan pantauan kami di Kabupaten Majene saat ini cuaca mendung jadi tidak bisa melihat hilal,” kata Ahmad Fauzi, Tim Teknis Rukyatul Hilal DPW LDII Sulawesi Barat.
Ia menerangkan bahwa kondisi tersebut sesuai dengan prediksi awal bahwa cuaca mendung sehingga hilal tidak terlihat lantaran tertutup awan. “Kami menunggu keputusan Kemenag dalam sidang isbat yang dilaksanakan di Jakarta,” ujarya.
Dalam pengamatan hilal ini, Kemenag Majene dan LDII Sulawesi Barat (Sulbar) menggunakan theodolit dan teleskop. Meski awalnya cuaca terpantau cerah, namun belakangan hilal tertutup awan saat matahari mulai tenggelam pada pukul 18.21 WITA.
Menurut Ketua DPW LDII Sulbar, Rianto pemantauan hilal ini dilaporkan ke Kanwil Kemenag Sulbar dan Kemenag RI. “LDII turut berpartisipasi dengan mengerahkan tim pemantau di 82 titik yang tersebar di berbagai daerah. Salah satunya di Majene, Sulbar. Hal ini dilakukan untuk memastikan hasil rukyatul hilal yang lebih akurat dalam mendukung penentuan awal bulan Ramadan,” ujar Rianto.
Kegiatan pemantauan hilal ini dihadiri Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Majene, Syamsuhri Halim, Kabid Bimas Islam Kemenag Majene, Hasyim Harun, dan beberapa pengurus DPW LDII Sulbar di antaranya Heri Agus, Suherman, Andy, Ahmad Fauzi, dan Rico Erfananda.