Batusangkar (20/6). DPW LDII Provinsi Sumatera Barat menyerahkan sapi seberat 600 kilogram untuk korban bencana banjir bandang dan lahar dingin di Dusun Tuo Nagari Limo Kaum, Kabupaten Tanah Datar, pada Selasa (17/6). Kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan Idul Adha LDII yang juga bertujuan memperkuat kesetiakawanan sosial di lokasi bencana.
Ketua DPW LDII Sumbar, Afrizal Yaman, menyatakan bahwa program tebar kurban ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang kekurangan hewan kurban serta terdampak bencana galodo. “Atas dukungan warga LDII dan para donatur, alhamdulillah telah diserahkan satu ekor sapi yang berbobot hampir 600 kilogram kepada panitia kurban di Masjid Al-Ikhlas Dusun Tuo, Kabupaten Tanah Datar ini,” kata Afrizal.
Afrizal juga menjelaskan bahwa hewan kurban merupakan perwujudan takwa Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT, yang kemudian diikuti oleh Nabi Muhammad SAW dan umat Islam. “Landasan kurban umat Islam sama halnya dengan Nabi Ibrahim AS, yakni ketakwaan dan keikhlasan,” tambahnya. Ia menekankan bahwa kurban bisa dilakukan oleh siapa saja, bukan hanya orang kaya. “Kuncinya adalah ketakwaan kepada Allah,” ujar Afrizal.
Lebih lanjut, Afrizal mengutip praktik kurban pada masa Rasulullah SAW, di mana satu hewan kurban bisa diperuntukkan untuk satu orang, tujuh orang, atau satu keluarga. “Rasulullah SAW mengurbankan dua ekor kambing; satu untuk keluarganya dan satu untuk umat Islam yang tidak sempat berkurban,” paparnya.
Sekretaris DPW LDII Sumbar, HM Abdillah, menyampaikan rasa syukur karena LDII berhasil berkurban sebanyak 176 ekor sapi dan 38 ekor kambing pada Idul Adha tahun ini, dengan nilai mencapai Rp2,7 miliar. “Kami juga menyalurkan satu ekor sapi khusus kepada warga terdampak bencana galodo ini,” ujarnya.
Abdillah menekankan bahwa ketakwaan menjadi dasar kesalehan individu untuk melaksanakan kurban dan mendorong warga untuk menabung. “Mereka meskipun kekurangan tidak berharap daging untuk keperluan pribadi, namun berbagi dengan tetangga atau siapapun,” jelasnya. Dengan berbagi, semua orang diharapkan berbahagia pada Idul Adha. “Tidak benar bahwa ibadah kurban hanya untuk yang kaya saja. Mereka yang tidak mampu, atas dasar takwa, bisa juga berkurban,” tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa kesalehan sosial ini membangun rasa kebersamaan, menguatkan ukhuwah basariyah, dan menjadi modal sosial umat Islam dalam membangun bangsa dan negara. Selain itu, kurban juga mendorong perputaran ekonomi. “Peternak dan petani dapat meningkatkan kesejahteraan mereka melalui pendapatan dari penjualan hewan kurban,” tambahnya.
Dengan kegiatan ini, LDII Sumbar berharap dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat terdampak bencana. Sekaligus menginspirasi umat Islam lainnya untuk selalu berbagi dan memperkuat solidaritas sosial.