Sleman (8/10). Madrasah Diniyah Takmiliah (MDT) Baiturroyyan di bawah naungan LDII Condongcatur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar program Guru Belajar. Mereka mengundang ahli pendidikan untuk meningkatkan kapasitas para ustadz dan ustadzah dalam manajemen kelas dan kegiatan belajar mengajar (KBM).
Acara itu diadakan di Masjid Baiturroyyan Sambirejo, Condongcatur, Depok, Sleman, pada hari Selasa (3/10). Dalam kesempatan tersebut, pejabat fungsional Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Salimah mengatakan, tujuan pendidikan adalah membangun peradaban, dengan memberi prioritas pada adab dan kemudian ilmu, “Pendidik dalam pendidikan anak usia dini harus menjadi panutan yang baik, sopan, dan ramah,” katanya.
Salimah melanjutkan, guru adalah penyampai pengetahuan, sementara pendidik adalah penyampai nilai-nilai dengan memberikan contoh yang baik yang akan diikuti oleh peserta didik.
“Kita tidak boleh meremehkan siapapun, karena setiap orang yang kita temui dapat menjadi guru bagi kita. Pembentukan karakter sangat penting karena jika tidak, bisa menghambat proses belajar. Anak-anak sekarang dilindungi oleh Hak Konvensi Anak, yang mencakup hak hidup, tumbuh, berkembang, perlindungan, dan berpartisipasi,” ungkap Salimah.
Sementara itu, Kepala MDT Baiturroyyan, Restu Kurniawan menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para ustadz dan ustadzah dalam menyelenggarakan pembelajaran di kelas pengajian. “Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam proses pembelajaran kami, oleh karena itu, kami mengadakan acara ini untuk meningkatkan proses belajar mengajar,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya masa emas anak usia 0 hingga 5 tahun, di mana stimulasi yang baik sangat penting. “Apabila anak tidak menerima rangsangan yang memadai, potensinya dapat mengalami penurunan sebanyak 20 persen. Oleh karena itu, penting untuk membangun kedekatan antara guru dan peserta didik,” jelasnya.
Salah satu ustaz di MDT Baiturroyyan, Rofik Maulana, mengapresiasi kegiatan ini, “Materi yang disampaikan sangat relevan dengan masalah yang dihadapi di MDT Baiturroyyan Sambirejo. Kami berharap para peserta dapat menjadi lebih sabar, bersemangat, dan kreatif dalam menyelenggarakan pembelajaran pengajian,” ujarnya.
Ustazah di MDT Baiturroyyan, Eva Fauziah Febriana, berharap bahwa melalui program ini, semua orang bisa termotivasi, lebih bersemangat, dan sabar dalam mengajarkan ilmu yang bermanfaat, “Sehingga santri MDT Baiturroyyan dapat menjadi santri yang baik, berakhlak mulia, dan sholih serta sholihah,” tutupnya.
Semoga sukses barokah membina generus yang alim faqih berakhlakulkarimah dan mandiri