Banjarmasin (21/10). Ketua DPW LDII Kalimantan Selatan Dedi Supriatna mengajak generasi muda untuk bijak bermedia sosial dan pandai menggunakan media sosial untuk hal-hal yang produktif. Serta mengurangi hal-hal negatif yang dapat memecah belah bangsa. Hal itu disampaikan saat Pelatihan Jurnalistik DPW LDII Kalsel di Hotel Roditha Banjarmasin, Kamis-Sabtu, 17-19 Oktober 2024
“Salah satu upaya generasi muda bisa mengurangi maraknya post-truth dengan pelatihan jurnalistik. Ini adalah upaya DPW LDII Kalimantan Selatan mengajak generasi muda untuk bijak bermedia sosial,” ujarnya.
Pelatihan itu bekerja sama dengan DPP LDII dengan menghadirkan Ketua DPP LDII Rulli Kuswahyudi, Sekretaris LDII News Network (LINES) Prima Putra, Koordinator News Faqihu Sholih dan Kru LINES Saiful Bahri. Kegiatan itu dihadiri 40 peserta dari DPD kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan.
Dedi menambahkan, di era post truth ini, mereka bisa menyajikan fakta sebenarnya tentang eksistensi LDII di tengah masyarakat. “Terkadang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dipublikasikan menjadi sesuatu yang negatif. Karena itulah, peran anak muda sangat dibutuhkan saat ini, mereka sudah sangat menguasai dunia digital,” ungkapnya.
Ia mengatakan, generasi muda memilik kemampuan potensial dalam mengelola media sosial. “Kami melihat potensi anak muda ini sangat luar biasa di era saat ini. Bahkan ide kreatifnya seolah tidak ada matinya. Diharapkan mereka mampu memberitakan hal-hal yang positif di media sosial. Kegiatan LDII sangat banyak dari mulai DPP, DPW, DPD bahkan PC/PAC. Hal positif itu harus didistribusikan di tengah masyarakat, agar mereka memperoleh informasi secara utuh tentang LDII,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua DPP LDII Rulli Kuswahyudi mengatakan, maraknya post-truth menjadi perhatian LDII. Menurutnya, melalui pelatihan itu, ia mengajarkan generasi muda bijak bermedia sosial, dan mengajarkan mereka untuk memanfaatkan media sosial.
“Karena media sosial itu penuh dengan upadaya bagaimana seseorang terlihat baik maupun jelek. Untuk itu, LDII bisa menyampaikan bahwa LDII seperti ini adanya, tidak seperti yang di framing orang. LDII memiliki Karya, Kontribusi dan Komunikasi (3K) dalam pengabdiannya. LDII ingin menerapkan 29 karakter luhur dan dengan cara itu (media) kami berusaha mengomunikasikan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Kalau melihat 20 tahun lalu, lanjutnya, LDII tidak terlihat kiprahnya di media. “Saat ini, kami memperbaiki citra dengan mengomunikasikan kepada masyarakat tentang kontribusi LDII pada bangsa melalui media. Banyak sekali kegiatan LDII dari DPP hingga PC/PAC yang perlu dipublikasikan, agar masyarakat dapat menerima informasi yang utuh tentang LDII,” ujarnya.
Menurut Rulli, saat ini eranya anak muda, mereka sangat familiar dengan media sosial. “Untuk itu, kami merangkul generasi muda untuk bisa beramal saleh dalam memasifkan publikasi kontribusi LDII di tengah masyarakat,” tutupnya.
Untuk diketahui, dalam pelatihan itu disampaikan materi tentang jurnalistik online, jurnalistik televisi dan media sosial. Selain itu, para peserta praktek liputan secara langsung, dengan tujuan mereka memahami sepenuhnya materi yang disampaikan.
Alhamdulilah, sukses pelatihannya, semoga bisa dipraktikkan dalam kehidupan bermasyarakat. Mari kita buktikan bahwa warga LDII selalu berbuat kebaikan untuk semua. Barokalloh.
Terus berikhtiar mewujudkan generasi yang mandiri lahir dan bathin… Semangat LDII, Tak henti berkontribusi untuk NKRI