Tahfidz quran merupakan salah satu program yang diadakan sebagai upaya untuk menjaga atau terpeliharanya Alquran, sebagai pedoman hidup bagi setiap umat Islam. Hal itu disampaikan oleh KH. Ibnu Abidin LC, Ketua MUI Jakarta Utara dalam sambutannya pada acara Halaqoh Kubro Tahfidzul Quran, yang diselenggarakan oleh DPD LDII Jakarta Utara pada hari Minggu (6/8), di Masjid Al Akbar, Jakarta Utara.
Menurut Ibnu Abidin, terjaganya Alquran secara otomatis terjaga pula keberlangsungan agama Islam. Tahfidz sebagai salah satu upaya menjaga Alquran merupakan misi besar yang harus dilaksanakan. Salah satu misi MUI adalah menciptakan generasi islam yang faqih dan bisa melanjutkan perjuangan para ulama merupakan misi yang besar. Berbagai upaya terus dilakukan dan salah satu upaya tersebut adalah dengan mengadakan program tahfidz.
“Tahfidz sebagai salah satu upaya menciptakan generasi Islam yang faqih menjadi misi besar demi terciptanya generasi yang dapat melanjutkan perjuangan para ulama,” ujar Ibnu Abidin.
Dalam sambutannya ia menjelaskan bahwa Allah berfirman dalam Surat Hijr ayat 9: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran dan kami akan menjaganya”. Menurut Ibnu Abidin, salah satu cara Allah menjaga Alquran dengan menciptakan anak-anak yang menghafalkan atau tahfidz Alquran.
Ibnu Abidin menjelaskan juga bahwa menjadi tahfidz Alquran berarti menjadi keluarganya Allah di bumi. Ia percaya bahwa para siswa tahfidz quran bisa menjadi generasi penerus yang dapat melanjutkan perjuangan para ulama. “Tugas berat tapi Insya Allah dapat pahala yang jauh lebih besar dan dengan tahfidz Alquran akan menjadi generasi penerus melanjutkan tugas para ulama,” Irfan Al Duhya.
Sementara itu Ketua DPD LDII Jakarta Irfan Al Duhya, acara halaqoh kubro diadakan oleh DPD LDII Jakarta Utara untuk mengevaluasi pencapaian hafalan dari setiap masing-masing kelas hafalan. Acara halaqoh kubro ini diikuti oleh 200 siswa tahfidz dari masing-masing halaqoh. Program tahfidz yang diadakan oleh DPD LDII Jakarta Utara telah memiliki tujuh halaqoh.
“Dengan pembinaan yang sudah diadakan, para siswa sudah bisa menghafal Alquran mengikuti pencapaian target yang dibuat. Sudah ada yang hafal sebanyak lima Juz Alquran dalam dua tahun pembinaan dan akan terus ditingkatkan,” ujar Irfan Al Duhya.
Irfan Al Duhya juga menambahkan bahwa ada dua siswa tahfidz dari DPD LDII Jakarta Utara yang telah lolos seleksi dan akan mengikuti program tahfidz di pondok pesantren tahfidz dengan target pembinaan selama 300 hari bisa menghafalkan 30 Juz Al Qur’an.
Tentunya ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi siswa tahfidz yang lain untuk terus menghafalkan Alquran. Tidak lupa ia juga bersyukur dan mengajak seluruh pengurus tahfidz dan para orang tua, untuk terus mendukung dan melancarkan kegiatan tahfidz pada masing-masing halaqoh, agar program ini bisa terus berjalan dan menciptakan generasi-generasi penghapal Alquran. (Galangjakut)