Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Artikel Opini

Menempa Santri Sebagai Nakhoda Bangsa Masa Depan

2022/10/21
in Opini
1
Ilustrasi Foto: LINES.

Ilustrasi Foto: LINES.

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Oleh Noni Mudjiani

Mengapa harus santri untuk menitipkan asa mengenai impian Indonesia yang gilang-gemilang? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, memori kolekif bangsa Indonesia harus ditarik hingga dua abad lampau. Usai Perang Jawa (1825-1830), para pengikut Pangeran Diponegoro melakukan perlawanan klandestin dengan membangun karakter generasi muda melalui pengajian-pengajian. Mereka membuka sanggar, langgar, musholla, majelis-majelis taklim dan pondok-pondok pesantren, untuk menyemai jiwa nasionalisme untuk melawan penjajah.

Para santri yang memperoleh pendidikan agama yang kuat tersebut, menjadi intelektual sekaligus menjadi aktivis pergerakan pada awal abad 20. Diantara mereka terdapat nama yang menonjol seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan, Haji Misbach, KH Wahid Hasyim, dan lain-lain. Karakter yang khas dari mereka adalah, mereka memiliki pemahaman agama yang kuat, sekaligus memiliki wawasan yang luas sehingga peka dengan kondisi zaman saat itu. Mereka adalah prototipe santri intelektual pada masa pergerakan nasional.

Pada pertempuran Surabaya, ketika republik ini baru seumur jagung, KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan Resolusi Jihad. Ijtihad salah satu pendiri Nahdlatul Ulama itu mengobarkan semangat perjuangan rakyat Surabaya melawan pendudukan pasukan Inggris dan Belanda. Artinya, para santri telah menggoreskan tinta emas dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Mengenang jasa para santri yang berperan aktif membangun pondasi bangsa, sejak tahun 2015, Presiden Joko Widodo menjadikan 22 Oktober sebagai Hari Santri. LDII menyambut baik dan mendukung inisiatif pemerintah tersebut. Bahkan, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, peringatan Hari Santri adalah momentum pemberdayaan santri dan pondok pesantren.

Tantangan dan zaman yang berubah, membuat pesantren juga berbenah. Para santri tidak hanya rutin belajar ilmu agama, mereka dibekali pula dengan pengetahuan umum dan literasi teknologi digital. Dengan adanya UU No. 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren, berandil meningkatkan status santri dan pondok pesantren itu sendiri.

Santri menjadi harapan masa depan, karena mereka memiliki kecerdasan yang lengkap, berupa kognitif dan afektif dengan daya ingat yang kuat. Dengan kemampuan itu, para santri mampu menghafalkan dan mempraktikkan ilmu yang telah mereka pelajari. Sementara itu, nilai-nilai kesalehan sosial dan kemandirian para santri yang terbentuk selama di pesantren, menjadikan mereka mampu mengelola emosi dan menyelesaikan masalah. Karakter itulah yang disebut sebagai profesional religius.

Tema Hari Santri yang diangkat Kementerian Agama adalah ‘Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan’. Mengutip ucapan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, santri masa depan adalah mereka yang mampu berkiprah di segala bidang.

Harapan Menteri Agama tersebut, selaras dengan program LDII untuk membangun generasi muda yang profesional religius. Bahkan di kalangan warga LDII, tumbuh slogan slogan ‘Jadilah Mubaligh yang Sarjana atau Sarjana yang Mubaligh’. Artinya, para juru dakwah LDII bukan hanya piawai dalam menyampaikan ajaran agama, namun mereka juga memiliki pengetahuan dan wawasan sebagai profesional.

Untuk keperluan tersebut, LDII memfasilitasi antara lain sekolah umum dan sekolah-sekolah umum boarding berbasis pesantren. Tidak hanya itu LDII juga terus mengembangkan Pondok Pesantren, Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM), Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) untuk memudahkan para santri belajar ilmu agama. Dengan demikian, pada akhir masa belajarnya, mereka bisa menjadi muballigh-muballighot sekaligus menjadi sarjana.

Generasi muda yang memiliki bekal ilmu agama yang mumpuni, sekaligus profesional sesuai disiplin ilmu dan pengetahuannya, merupakan harapan bangsa. Merekalah yang layak menjadi nakhoda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pribadi yang dekat dengan Tuhannya, sekaligus pribadi yang dekat dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

*) Noni Mudjiani, S.Kom
Redaktur Pelaksana ldii.or.id sekaligus anggota Departemen Komunikasi, Informasi, dan Media DPP LDII.

Comments 1

  1. Ihwanul Fadjri says:
    2 years ago

    Bismillah, Semoga ada program semua warga LDII GRATIS biaya pendidikan sampai S2. Aamiiin.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Angka DH on Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tegaskan Komitmen Pangan Masalah Kedaulatan Bangsa
  • Surawan on Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri
  • Surawan on Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tegaskan Komitmen Pangan Masalah Kedaulatan Bangsa
  • Soedradjat on Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tegaskan Komitmen Pangan Masalah Kedaulatan Bangsa
  • Hendi on Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tegaskan Komitmen Pangan Masalah Kedaulatan Bangsa
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri

Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri

December 5, 2025
Warga LDII Sidoarjo Raih Penghargaan Guru Berdedikasi Tingkat Nasional

Warga LDII Sidoarjo Raih Penghargaan Guru Berdedikasi Tingkat Nasional

December 5, 2025
Pimpin Kembali LDII Surabaya, Setiadi Janjikan Program Kerja Selaras dengan Pemkot

Pimpin Kembali LDII Surabaya, Setiadi Janjikan Program Kerja Selaras dengan Pemkot

December 5, 2025
Pengajian Suami-Istri LDII Kalbar Cermati Isu Perceraian Rumah Tangga

Pengajian Suami-Istri LDII Kalbar Cermati Isu Perceraian Rumah Tangga

December 5, 2025
Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tegaskan Komitmen Pangan Masalah Kedaulatan Bangsa

Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tegaskan Komitmen Pangan Masalah Kedaulatan Bangsa

8
Pengajian Suami-Istri LDII Kalbar Cermati Isu Perceraian Rumah Tangga

Pengajian Suami-Istri LDII Kalbar Cermati Isu Perceraian Rumah Tangga

4
DPP LDII Bekali Generus Bandung dengan Wawasan Organisasi dan Strategi Dakwah Era Digital

DPP LDII Bekali Generus Bandung dengan Wawasan Organisasi dan Strategi Dakwah Era Digital

7
Warga LDII Sidoarjo Raih Penghargaan Guru Berdedikasi Tingkat Nasional

Warga LDII Sidoarjo Raih Penghargaan Guru Berdedikasi Tingkat Nasional

3
Dakwah Ekologis: Jalan Baru Dakwah Islam Masa Depan

Dakwah Ekologis: Jalan Baru Dakwah Islam Masa Depan

December 8, 2025
Pemkot Surabaya Ajak LDII Teladani Jiwa Kepahlawanan Hari Pahlawan

Pemkot Surabaya Ajak LDII Teladani Jiwa Kepahlawanan Hari Pahlawan

December 8, 2025
MUI Surabaya: SDM Profesional Religius Harus Punya Dasar Iman yang Kuat

MUI Surabaya: SDM Profesional Religius Harus Punya Dasar Iman yang Kuat

December 8, 2025
Bakesbangpol: Toleransi dan Moderasi Beragama Jadi Solusi Konflik Sosial dan Keagamaan

Bakesbangpol: Toleransi dan Moderasi Beragama Jadi Solusi Konflik Sosial dan Keagamaan

December 8, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Dakwah Ekologis: Jalan Baru Dakwah Islam Masa Depan December 8, 2025
  • Pemkot Surabaya Ajak LDII Teladani Jiwa Kepahlawanan Hari Pahlawan December 8, 2025
  • MUI Surabaya: SDM Profesional Religius Harus Punya Dasar Iman yang Kuat December 8, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.