Fenomena rebahan atau kebiasaan menghabiskan waktu di tempat tidur telah menjadi tren yang akrab di kalangan anak muda. Aktivitas ini sering dianggap sebagai cara bersantai atau me time setelah hari yang panjang. Namun, jika kebiasaan ini berlangsung terus-menerus hingga mengganggu produktivitas dan keseharian, bisa jadi itu adalah tanda dari clinomania, yaitu obsesi berlebihan terhadap tempat tidur.
Rebahan: Gaya Hidup atau Gejala?
Bagi anak muda, rebahan sering kali diidentikkan dengan kemewahan sederhana, terutama di tengah gaya hidup serba cepat. Media sosial bahkan turut mempopulerkan tren ini melalui berbagai meme atau konten humor. Namun, menurut Senior Medical Editor di Alodokter, Merry Dame Cristy Pane, ada garis tipis antara rebahan sebagai bentuk relaksasi dan clinomania sebagai gangguan kesehatan.
“Rebahan sesekali itu wajar, apalagi kalau memang tubuh butuh istirahat. Tapi kalau jadi kebiasaan hingga sulit bangun dari tempat tidur, merasa cemas saat harus beraktivitas, atau kehilangan motivasi, itu bisa jadi tanda clinomania,” jelas Merry.
Mengapa Anak Muda Rentan?
Beberapa faktor yang membuat anak muda lebih rentan terhadap clinomania antara lain:
- Tekanan akademik dan karier
Anak muda sering kali menghadapi tekanan untuk berprestasi di sekolah atau tempat kerja. Rebahan menjadi pelarian sementara dari rasa lelah, cemas, atau burnout. Namun, jika dibiarkan, ini bisa berkembang menjadi clinomania.
- Gangguan mental yang tidak disadari
Merry menyebutkan bahwa depresi dan gangguan cemas menjadi pemicu utama clinomania. Banyak anak muda yang mengalami gejala ringan, seperti kehilangan motivasi atau rasa malas, tetapi tidak menyadarinya sebagai masalah serius.
- Pengaruh teknologi dan media sosial
Teknologi membuat anak muda lebih sering berlama-lama di tempat tidur, misalnya bermain ponsel atau menonton serial tanpa henti (binge-watching). Kebiasaan ini bisa memperkuat pola rebahan dan memicu obsesi terhadap tempat tidur.
Rebahan Bukan Selalu Clinomania
Penting untuk membedakan antara rebahan biasa dan clinomania. Rebahan cenderung bersifat sementara dan dilakukan atas kesadaran penuh sebagai bentuk istirahat. Sebaliknya, clinomania melibatkan obsesi mendalam yang sering disertai rasa cemas atau depresi jika jauh dari tempat tidur.
Mengatasi Rebahan Berlebihan
Jika kebiasaan rebahan mulai mengganggu rutinitas, Merry menyarankan anak muda untuk:
- Membuat jadwal harian yang terstruktur.
- Mengurangi aktivitas di tempat tidur selain tidur, seperti bermain ponsel.
- Melibatkan diri dalam kegiatan sosial atau hobi baru.
- Memeriksakan diri ke dokter jika merasa sulit mengontrol kebiasaan tersebut.
Rebahan sebagai tren memang menyenangkan, tetapi mengenali batas antara kebutuhan istirahat dan potensi gangguan kesehatan seperti clinomania adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik.
“Jangan sampai, kebiasaan yang dianggap santai malah menjadi penghalang produktivitas dan kualitas hidupmu,” tutupnya.