Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Artikel

Menitip Asa di Pucuk Menara Asmaul Husna

2022/08/29
in Artikel
2
Santri Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri Kelompok Menara. Foto: LINES.

Santri Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri Kelompok Menara. Foto: LINES.

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Di balik gemerlap Menara Asmaul Husna kebanggaan Kota Kediri ada tangan-tangan terampil yang merawatnya. Mereka para calon juru dakwah LDII, Sulthon Afid salah satunya.

Bertandang ke Kota Kediri yang jaraknya sekitar 100-an kilometer dari Surabaya, ibu kota Jawa Timur, Anda akan bertemu pemandangan megah, Menara Asmaul Husna. Menara itu juga disebut warga sebagai Menara Agung.

Memang mengaksesnya tak bisa sembarangan. Pasalnya, menara tersebut berada di dalam Pondok Pesantren (Pesantren) Wali Barokah – yang tentu bukan destinasi wisata. Dahulu, sebelum wabah Covid-19 melanda, sebulan sekali warga Kota Kediri bisa mengaksesnya. Pasalnya, pondok pesantren itu sebulan sekali membuka pintunya bagi warga atau tamu, untuk menjenguk putera-puteri mereka yang belajar di sana.

Menara itu selalu bersih dan terawat. Bahkan kubah emas di puncak menara juga rutin dibersihkan. Pihak pondok membentuk “Kelompok Menara” yang terdiri dari 27 santri untuk merawat menara megah, yang dibangun sejak awal 2000-an itu.

*

Afid panggilan dari Sulthon Hafid. Ia pemuda asal Palembang kelahiran 2002. Menjejakkan kaki di Kediri enam bulan lalu, dengan tekad yang memenuhi dadanya: ia ingin menjadi mubaligh atau ulama. Dari lima bersaudara, hanya ia dan adiknya yang belum menjadi “pewaris para nabi”. “Saya bersyukur walaupun orangtuanya bukanlah mubaligh, tapi terus mendukung saya dan adik bungsu,” tuturnya sembari memegang erat Alquran. Dua bulan yang lalu adik perempuannya, menyusul untuk nyantri di Pondok Pesantren Wali Barokah.

Niat luhurnya itu bukannya tanpa aral. Saat di Palembang, bacaan Alqurannya payah. Bahkan kakaknya pernah menegur, kalau membaca Alquran jangan mengikuti lagu, “Yang penting lancar dulu,” Kata Afid meniru Fajrin, kakaknya. Afid tak bersantai-santai di pesantren. Selama dua bulan ia belajar sungguh-sungguh di kelas pegon – huruf Arab gundul – dan bacaan. Tilawahnya telah banyak berubah dan dinyatakan lulus untuk mengikuti kelas lanjutan.

“Saya masih mengenang saat pelajaran membaca Alquran di kelas Bangsal. Saat disimak, bersama kawan-kawan di Kelompok Menara. Sebagian besar dari kami tidak tahu tajwid, bahkan seperti hukum mad iwadh,” pungkasnya. Mad iwad adalah mad yang terjadi karena penggantian harakat tanwin fathah, menjadi alif seperti mad thabi’i karena diwaqafkan. Bacaan mad iwad dibaca waqaf dengan dipanjangkan sampai satu alif atau dua harakah

Seiring waktu berjalan, Afid tidak hanya belajar memaknai dan memahami Alquran dan Alhadis. Ia mendapat tugas tambahan untuk membersihkan Menara Asmaul Husna. Bersama 27 orang rekannya, ia diberi tanggung jawab memelihara menara setinggi 99 meter itu. Setiap hari, secara bergiliran ia harus menyapu, mengepel, bahkan harus naik ke puncak tertinggi menara itu.

Salah satu santri anggota Kelompok Menara memakai safety belt, bersiap membersihkan Menara Asmaul Husna di Ponpes Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur, pada Sabtu (28/8). Foto: LINES.

Bila menara itu selalu bersih dan lantainya bebas debu, janganlah heran. Menurut Afid, “Kelompok Menara” memegang teguh prinsip 3S, yang jadi jargon utama kelompok itu. 3S artinya “Selalu Depan, Selalu Tanggap, Selalu Bertanya”. Masuk dalam tim itu, agar bisa bertahan juga tak sembarangan. Mereka harus dibiasakan dengan ketinggian selama tujuh bulan, “Awalnya saya harus mengikuti kegiatan seniornya dari bersih-bersih lantai hingga di puncak emas,” ujarnya. Setelah terbiasa, barulah dia diberi penugasan yang harus dilaksanakan di setiap tingkat menara.

Menurut Afid, tidak ada perasaan berat saat mengerjakan tugas-tugas itu, yang dia sebut sebagai amal sholih – amal kebajikan yang berkaitan dengan iman. Dengan riang gembira ia mengerajakan tugasnya saban hari. “Khusus pada hari Jumat mulai pukul 08.00 hingga 11.00,” ungkapnya. Setelah pukul 11.00 segala kegiatan dihentikan.

Di menara itu, terdapat pua perpusatakaan yang digunakan Majelis Taujih Wa Al Irsyad – sekelompok ulama LDII – untuk melakukan kajian berbagai hukum dan masalah umat Islam.

Afid juga mengalami ketegangan, saat ditugaskan membersihkan kubah yang disepuh emas seberat 60 kilogram. Di puncak ketinggian Kota Kediri itu, ia merasa diayun-ayun. Awalnya ia sangat takut, namun perlahan-lahan tumbuh kebanggaan dan rasa senang saat mengelap emas, “Dari atas menasra pemandangan kota Kediri tanpa halangan,” tutur Afid. “Saya sudah tiga kali naik ke puncak menara,” katanya sambil tersenyum.

*

Di pagi yang cerah, di mana santri mulai berada di pos tugas mereka masing-masing, Afid berkisah. Sambil sesekali menghela nafas dan mata mulai berkaca-kaca, akhirnya setegar-tegarnya Afid, mulai menangis teringat dengan pesan Ibunya, “Ibu meminta saya agar jadi orang yang bertanggung jawab, yang sabar dan usaha belajar mandiri,” tuturnya lirih.

Bukan dari keluarga yang berada, orangtua Afid bekerja keras agar ia bisa berangkat ¬nyantri di Kediri. Sebagai petani sawit dengan lahan seluas tiga hektare, hasil panennya tak bisa menutupi seluruh pengeluaran untuk kebutuhan keluarga, “Sawit sudah tidak jadi primadona, harganya naik turun,” ujarnya.

Orangtuanya yang selalu kukuh melaksanakan kurban, sempat membuat harapannya untuk masuk Ponpes Wali Barokah tertunda, “Saya dipanggil ibu, dan mengatakan menjelang kurban dan banyak kebutuhan, nanti kamu mondoknya berangkat bulan September,” tutur Afid menirukan kata ibunya.

Tapi kejutan kecil terjadi. Tiba-tiba sang ayah meminta sepupunya untuk mengantar Afid ke Kediri tepat pada bulan Juni, “Hati ini terasa trenyuh dengan perjuangan orangtua agar saya bisa mondok,” kata Afid sambil sesekali mengusap air matanya.

Di balik kebanggaannya merawat menara ikon Kota Kediri itu, Afid berharap pada bulan September bisa diterima untuk mengikuti tes calon mubaligh-mubalighot. (Rozi/Editor LC)

Comments 2

  1. anake lurah istana says:
    3 years ago

    kisah yang memginspirasi. semoga makin banyak generus ldii yang mondok di pondok2 kita

    Reply
  2. Abdullah says:
    3 years ago

    Semoga Afid jadi anak yang sholih, panjang usia, kaya, bahagia, barokah hidupnya dunia akhirat, tetap QHJ sampai husnul khotimah, banyak duit jauh dari penyakit, banyak uang jauh dari hutang. Aamiiin

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Erna yuliaty on LDII Apresiasi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Serahkan Bantuan Mobil Operasional Program Kemaslahatan BPKH
  • Supardo on Hadiri Silaturrahim Kebangsaan, LDII Jakbar Siap Lanjutkan Sinergi dengan Ormas dan Pemda
  • Supardo on Tingkatkan Kualitas SDM, 2 DPD LDII di Kalsel Gelar CAI 2025
  • Aliyya on LDII Sumsel Audiensi dengan Pangdam II/Sriwijaya, Bahas Penguatan Wawasan Kebangsaan
  • Turisman on LDII Sumsel Audiensi dengan Pangdam II/Sriwijaya, Bahas Penguatan Wawasan Kebangsaan
  • Trending
  • Comments
  • Latest
LDII Apresiasi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Serahkan Bantuan Mobil Operasional Program Kemaslahatan BPKH

LDII Apresiasi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Serahkan Bantuan Mobil Operasional Program Kemaslahatan BPKH

July 29, 2025
Dirbinmas Polda Bali Apresiasi LDII, Dukung CAI Bali 2025 Bangkitkan Peran Pemuda

Dirbinmas Polda Bali Apresiasi LDII, Dukung CAI Bali 2025 Bangkitkan Peran Pemuda

July 28, 2025
LDII Sumsel Audiensi dengan Pangdam II/Sriwijaya, Bahas Penguatan Wawasan Kebangsaan

LDII Sumsel Audiensi dengan Pangdam II/Sriwijaya, Bahas Penguatan Wawasan Kebangsaan

July 28, 2025
Kisah Keripik Ante dari Produksi 5 Kilo Jadi 4 Ton Sehari

Kisah Keripik Ante dari Produksi 5 Kilo Jadi 4 Ton Sehari

July 28, 2025
LDII Apresiasi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Serahkan Bantuan Mobil Operasional Program Kemaslahatan BPKH

LDII Apresiasi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Serahkan Bantuan Mobil Operasional Program Kemaslahatan BPKH

19
LDII Sumsel Audiensi dengan Pangdam II/Sriwijaya, Bahas Penguatan Wawasan Kebangsaan

LDII Sumsel Audiensi dengan Pangdam II/Sriwijaya, Bahas Penguatan Wawasan Kebangsaan

11
Kemendes PDT Gandeng LDII dan Mitra Lintas Sektor Teken MoU Dukung Asta Cita Presiden Prabowo

Kemendes PDT Gandeng LDII dan Mitra Lintas Sektor Teken MoU Dukung Asta Cita Presiden Prabowo

10
Dirbinmas Polda Bali Apresiasi LDII, Dukung CAI Bali 2025 Bangkitkan Peran Pemuda

Dirbinmas Polda Bali Apresiasi LDII, Dukung CAI Bali 2025 Bangkitkan Peran Pemuda

8
Silaturahim Kebangsaan LDII Jateng Tekankan Peran Hukum, Budaya, dan Ulama untuk Jaga Persatuan

Silaturahim Kebangsaan LDII Jateng Tekankan Peran Hukum, Budaya, dan Ulama untuk Jaga Persatuan

July 30, 2025
Deteksi Dini Kanker, LDII Kerja Sama YSKI Papua Selatan Gelar Sosialisasi Kesehatan

Deteksi Dini Kanker, LDII Kerja Sama YSKI Papua Selatan Gelar Sosialisasi Kesehatan

July 30, 2025
Kemenag Ajak Waspadai Radikalisme dan Terorisme di Kalangan Pemuda dan Pelajar

Kemenag Ajak Waspadai Radikalisme dan Terorisme di Kalangan Pemuda dan Pelajar

July 30, 2025
Hadiri Permata CAI 2025, Camat Duampanua Dukung Potensi Generasi Muda LDII Pinrang

Hadiri Permata CAI 2025, Camat Duampanua Dukung Potensi Generasi Muda LDII Pinrang

July 30, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Silaturahim Kebangsaan LDII Jateng Tekankan Peran Hukum, Budaya, dan Ulama untuk Jaga Persatuan July 30, 2025
  • Deteksi Dini Kanker, LDII Kerja Sama YSKI Papua Selatan Gelar Sosialisasi Kesehatan July 30, 2025
  • Kemenag Ajak Waspadai Radikalisme dan Terorisme di Kalangan Pemuda dan Pelajar July 30, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.