Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa, bersama Ketua DPW LDII Kalimantan Timur Sutamsis mengunjungi gerakan antinarkoba, yang diselenggarakan wanita LDII, bertempat di Pondok Pesantren Aziziyah Samarinda, Rabu (1/6).
Dalam pernyataannya, Khofifah mengapresiasi peran serta gerakan antinarkoba yang digagas pusat pendidikan masyarakat wanita LDII. “Peran serta itu sangat menentukan sebagai deteksi dini atas gejala-gejala yang ada di keluarga,” ujarnya.
Menurutnya, kepedulian setiap anggota keluarga sangat diperlukan dalam menangkal penyalahgunaan narkoba. “Dengan kepedulian setiap anggota keluarga, maka insya Allah semuanya akan beres,” ujar Sutamsis, mengutip pernyataan Menteri Khofifah.
Sebelumnya, Menteri Khofifah juga meresmikan gedung lansia yang ada di sekitar Pondok Pesantren Aziziyah Samarinda.
Kunjungan Awang Faroek bersama Khofifah di Pondok Pesantren Aziziyah dilakukan usai menutup lokalisasi dan tempat prostitusi serentak yang ada di Bayur, Samarinda Utara. Lokalisasi tersebut ditutup secara permanen sebelum Ramadan. Sementara THM (tempat hiburan malam) tutup sementara selama Ramadan.
Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Kaltim Rusamlia Idrus mengatakan bahwa tahun 2018 Kaltim mencanangkan bebas prostitusi. Menurutnya, Kaltim ranking kedua di Indonesia lokalisasi terbanyak setelah Jawa Timur. Kini, Kaltim menempati urutan pertama untuk sebaran lokalisasi setelah Jawa Timur ditutup. (Zain/SA/LINES)