Bekasi(31/12) – Gerakan pramuka adalah pendidikan karakter dan kepramukaan bagi kaum muda khususnya para penggalang dan penegak untuk menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik dan berakhlakul karimah.
Dalam mencapai tujuannya, antara lain dalam upaya menanamkan dan menumbuhkan budhi pekerti luhur dengan cara memantapkan mental, moral, fisik, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman melalui berbagai kegiatan. Salah satunya dengan cara berkemah ala pramuka.
Akhir tahun 2019 menjadi kenangan yang tentunya tidak akan terlupakan bagi Gugus Depan Sultan Agung yang berkolaborasi Sako SPN Kota Bekasi dibawah naungan DPD LDII Kota Bekasi.
Pada saat acara tersebut Sako SPN Kota Bekasi mengadakan perkemahan MANTAP 2 yang mengusung tema “Zero Waste” atau biasa dikatakan berkemah tanpa sampah. Hal ini sejalan dengan tujuan awal dalam kegiatan ini karena pada era sekarang ini sampah sering dipandang sebelah mata sehingga tidak bisa digunakan dengan maksimal
Perkemahan ini dilaksanakan di Stadion Muda Jaya Bekasi, yang lokasinya berada di tengah kota Summarecon Bekasi sehingga suasananya berlatar belakang alam yang masih asri dan terjaga kondisinya.
Efek dari hal ini adalah peserta didik menjadi lebih nyaman dalam berkegiatan dan selaras dengan Dharma Pramuka kedua “cinta alam dan kasih sayang sesama manusia terwujud.
Lingkungan yang asri, membuat para peserta di sekitar perkemahan yang ramah menjadikan acara ini menjadi lebih bermakna.
Menurut Kamabigus Sakocab Bekasi, Kak Barlianto, kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 600 orang peserta yang terdiri dari Penegak, Penggalang & Pembina serta Bindamping-nya.
“Kegiatan ini menjadi agenda rutin setiap tahun Gugus Depan Sultan Agung guna menumbuhkan pendidikan karakter serta rasa cinta damai baik bagi peserta kemah,” ujar Barlianto pada Selasa (31/12/2019) silam.
Selaras dengan Barlianto, Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Ardhianto mengungkapkan bahwa acara yang diusung dengan tema Zero Waste ini. “Saya sangat mengapresiasi terkait acara berkemah tanpa sampah atau yang sering kita sebut Zero Waste. Ini sejalan dengan program pemerintah yang dianjurkan para ASN untuk mengumpulkan sampah plastik untuk didaur ulang kembali,” ujar Tri Ardhianto.
Tujuan dari kegiatan untuk melatih para penggalang, penegak dan pembina dalam menerampilkan praktek Tri Satya dan Dasa Dharma , menerampilkan program tri sukses generasi penerus yakni alim-fakih, berakhlaqul karimah dan mandiri.
Dalam menghadapi perkembangan dunia dan menjadi Generus Millenial serta ikut bertanggung Jawab dalam program Pemerintah yakni Global Warming atau pelestarian lingkungan hidup, Sako SPN mengadakan acara ini yang bertema tentang Zero Waste.
Perwujudan kegitan ini dengan tidak diperbolehnya membawa benda yang berbahan plastik baik itu bungkus plastik, alat masak memasak dan bahan lainnya yang dapat merusak lingkungan hidup.
Kegiatan ini juga untuk mengisi liburan sekolah dan mendapatkan 10 Tanda Kecakapan Khusus Wajib (PPPK, Pengatur Rumah, Pengamat, Juru masak, Berkemah, Penabung, Penjahit, Juru Kebun, Pengaman Kampung, Gerak Jalan).
Harapan dengan diadakan kegiatan ini,para peserta bisa beradaptasi dengan lingkungan , keluar dari zona nyaman dan membiasakan dengan beradaptasi dengan lingkungan serta bisa mempratekkan nilai- nilai Dasa Dharma.
Dalam acara ini merupakan pembinaan kaum muda dalam mencapai nilai- nilai spiritual, sosial, intelektual yang religius, mental dan fisik yang kuat, dalam membentukan garda terdepan pembinaan karakter bangsa.(wicak/lines)