Jakarta Utara (18/10). Penampilan fisik memang menjadi perhatian lebih dalam menilai seorang wanita. Namun, akhlak yang baik dan keterampilan merupakan faktor utama untuk menjadi wanita yang saleh. Akhlak dan keterampilan inilah yang menjadi perhatian utama DPD LDII Jakarta Utara.
Untuk mendidik para remaja wanita, Penggerak Pembina Generus (PPG) DPD LDII Jakarta Utara membentuk pengajian khusus wanita: Keputrian “Aisyah”. Kegiatan keputrian ini berpusat di Masjid Syarief Hidayatullah, Jakarta Utara. Pada Minggu (18/10) lalu, Keputrian Aisyah menggelar acara “Festival Wanita Sholihah (FANTASI)”.
Acara yang dihadiri kurang lebih 100 peserta tersebut, terdiri dari remaja putri usia SMP sampai wanita dewasa yang belum menikah. Festival yang bertajuk “Siapkan Nalurimu, Sinari Dirimu” ini, merupakan festival perdana yang dilaksanakan, setelah sebelumnya mengadakan berbagai macam kegiatan kemandirian dan keterampilan lainnya, seperti membuat bros, menjual berbagai macam makanan, seminar kesucian, dan seminar pranikah yang bekerjasama dengan Bidang Konseling PPG DPD LDII Jakarta Utara.
Acara ini diramaikan dengan kegiatan lomba memasang dasi, menyetrika, mengenal bumbu, menghias mahar dan kue, serta lomba make up dan hijab. Selain untuk mempererat tali silaturrahim dan kekompakan, festival ini bertujuan sebagai bentuk ilmu pembekalan kemandirian bagi para remaja putri dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengurus keperluan pribadinya, membantu pekerjaan orangtua, mencari rezeki dengan berkarir atau berbisnis, dan lain sebagainya.
Acara kian meriah, saat panita mulai menggelar lomba menyetrika dan mengenal bumbu. Karena lomba tersebut tidak semudah yang diperkirakan. Dalam lomba menyetrika, peserta dinilai kerapihan, teknik melipat pakaian, dan kecepatan. Peserta benar-benar diuji kesabarannya. Selain diberi waktu yang singkat, mereka dinilai dari kesabaran dan ketelatenannya agar pakaian tidak kusut dan rapi.
Sementara untuk lomba mengenal bumbu, peserta dinilai dari seberapa jauh pengetahuan tentang ilmu memasak. Mereka harus membaui dan mencicip bumbu, yang disediakan panitia dengan mata tertutup.
“Ini menjadi ajang uji bakat bagi para peserta, termasuk peserta lomba mengenal bumbu. Karena, mengenal bumbu merupakan bagian penting dari ilmu memasak. Seorang wanita sebaiknya mulai belajar sejak dini untuk memasak, dan sebagai tahap awal dengan belajar mengenal bumbu,” ujar Yati salah satu juri dalam lomba tersebut.
Acara yang tak kalah ramainya berupa lomba menghias kue, yang dibagi menjadi delapan kelompok besar. Tiga orang dalam satu kelompok ditugaskan untuk menghias kue, yang disediakan panitia dengan bahan yang seadanya. Mereka dituntut bisa memanfaatkan bahan penghias semaksimal dan seindah mungkin. Menurut Amalia, remaja putri usia SMP yang mengikuti lomba tersebut, menghias kue tidaklah sulit. Kesulitannya adalah peserta dituntut bisa menyatukan konsep hiasan kue yang terbaik, dari masing-masing anggota untuk membentuk suatu kreativitas. Di situlah kekompakan dan kerja sama dalam tim menjadi penilaian juri.
Koordinator Keputrian Aisyah DPD LDII Jakarta Utara, Arum Putri Ardanariswari, berharap dengan diadakannya acara ini, semoga remaja putri bisa tumbuh berkembang menjadi wanita sholihah, yang mempunyai keterampilan yang hebat. Baik dalam dunia karir maupun kehidupan rumah tangga, serta dapat mengembangkan potensinya, dan terampil dalam hal mengurus pekerjaan rumah tangga, “Semua itu perlu dipersiapkan sejak dini, agar nantinya dapat menyalurkan keterampilannya menjadi ladang bisnis yang bermanfaat bagi dirinya, maupun orang lain dan bisa sukses hidupnya di dunia maupun akhirat,” ujar Arum.
Arum juga berharap, semoga acara Festival Wanita Sholihah ini bisa menjadi agenda rutin di tahun mendatang dengan tema dan konsep yang berbeda namun tetap memiliki tujuan yang sama, untuk terus mempertahankan kerukunan dan kekompakan dalam remaja putri. “Semoga Keputrian Aisyah ke depan, bisa terus memberikan wadah yang bermanfaat untuk berbagi ilmu dan pengalaman di kalangan remaja putri, baik dari ilmu Alquran Alhadits, ilmu kesehatan, bahkan ilmu rumah tangga,” ujar Arum.
(Retno/LINES)