Oleh: Faidzunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.
Di beberapa belahan bumi, tatkala kehidupan masih lumayan asli nan asri, terasa ada nuansa yang berbeda. Menggelayut semacam awan kedamaian yang menaungi. Ada panggilan jiwa sejuk yang menanti. Juga sentuhan embun pagi yang menetes dingin menembus hati. Karena itu, semua maklum, mengapa banyak orang yang berkunjung ke tempat-tempat eksotis seperti itu. Di beberapa bagian dunia, di mana manusia belum terlalu banyak disentuh oleh euforia industrialisasi dan globalisasi, di sana terasa sekali kalau senyuman orang-orangnya sangat berbeda. Auranya berbeda, cahayanya berbeda, karismanya juga berbeda. Ia seperti membawa pesan, bahkan memanggil-manggil jiwa-jiwa suci, bahwa ada rahasia spiritual yang belum tersingkap dari balik senyuman dan nuansa bening alam lingkungan pendukungnya.
حَتّٰٓى اِذَاۤ اَتَوۡا عَلٰى وَادِ النَّمۡلِۙ قَالَتۡ نَمۡلَةٌ يّٰۤاَيُّهَا النَّمۡلُ ادۡخُلُوۡا مَسٰكِنَكُمۡلَا يَحۡطِمَنَّكُمۡ سُلَيۡمٰنُ وَجُنُوۡدُهٗۙ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُوۡنَ فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنۡ قَوۡلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًـا تَرۡضٰٮهُ وَاَدۡخِلۡنِىۡ بِرَحۡمَتِكَ فِىۡ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيۡنَ
“Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, “Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS An-Naml:18-19)
Dari sini, rasanya perlu kilas-balik yang tertata rapi untuk menemukan jalan indah pemahaman dan pencerahan akan senyuman. Dahulu, secara berantai, turun-temurun, dari mulut ke mulut, ada cerita tentang senyuman yang menyembuhkan, senyuman yang karismatik, atau senyuman yang menentramkan. Semua itu hanya ada di dunia spiritual. Namun, sejalan dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan canggihnya eksplorasi teknologi, bergairahnya pemikiran konstruktif, dan keingintahuan yang tinggi, wilayah senyuman ini pun dimasuki oleh tangan-tangan lincah dunia penelitian. Oleh karena itu, saat inilah waktu yang tepat untuk merajut senyum. Merajut ilmu dan pengetahuan akan kekuatan spiritual laku senyum dan melihat lebih jauh gerak-langkah yang ditimbulkannya. Kemudian.
Salah satu tokoh menonjol dalam hal ini adalah Profesor Kazuo Murakami dari Jepang. Guru besar bioteknologi yang menghabiskan puluhan tahun meneliti gen di laboratorium, dalam bukunya yang berjudul “Switch” secara terang-benderang menyimpulkan: “Diantara sejumlah saklar yang ada di dalam, senyuman adalah saklar terkuat yang bisa merubah gen dan hidup seseorang.” Dengan penuh keyakinan disebutkan kesimpulan bahwa pentingnya menjaga pikiran yang positif dan senyuman sebagai cara alami untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan melalui pengaruhnya pada ekspresi genetik.
Begitu juga dengan Paula M. Reeves, Ph.D dalam karya indahnya berjudul “Heart Sense: Unlocking Your Highest Purpose And Deepest Desire” menuliskan bahwa tubuh manusia memancarkan energi elektromagnetik. Yang perlu direnungkan dalam-dalam, energi elektromagnetiknya hati (heart) lima ribu kali lebih kuat dibandingkan energi elektromagnetiknya otak. Pendekatan ini mulai menggabungkan pandangan ilmiah dengan spiritualitas, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan emosi dan memanfaatkan kekuatan hati untuk mencapai tujuan hidup dan kedamaian batin. Pesan bimbingannya kemudian, siapa saja yang jiwanya mau sembuh, utuh dan bertumbuh, daya bantu hati lima ribu kali lebih besar dibandingkan dengan otak. Optimalkan hati. Dan senyuman adalah bahasa hati.
Tidak mau ketinggalan, Zig Ziglar mengemukakan jalan pikiran jernih serupa pemikir sebelumnya. Penulis dan pembicara publik ini bahkan memberi judul salah satu bukunya seperti ini: “Something To Smile About” (Sesuatu Yang Bisa Membuat Kita Tersenyum). Isi buku ini penuh dengan bahan-bahan renungan; berupa kumpulan cerita pendek, anekdot, dan kutipan yang dirancang untuk menginspirasi, memotivasi, dan memberikan dorongan positif yang membuat manusia jadi mudah tersenyum. Tentu saja alasan di balik semua ini amat jelas, karena Zig Ziglar mengakui secara pasti dan mengerti betul kalau senyuman menyembuhkan dan menentramkan.
Ada sebuah cerita menarik mendukung hasil penelitian dan bimbingan para tokoh di atas. Suatu hari ada pria tua yang terkena penyakit ini dan itu yang penuh komplikasi. Jika penyakit ini diobati, yang itu kambuh. Jika yang itu dioperasi, yang ini bertambah parah. Berkejaran dan bertukar peran mengisi waktu. Tak kunjung padam. Tak mau menghilang. Karena tidak menemukan cahaya kesembuhan di dunia medis, ia kemudian memutuskan menyewa hotel kecil selama 3 bulan. Meliburkan diri dan menjauhkan pikiran sejenak dari hiruk-pikuk dunia. Menikmati hari-hari hanya menonton film lucu yang membuat ia tertawa dan tersenyum. Setelah tiga bulan, secara ajaib pria tua ini sembuh paripurna.
Dirangkum menjadi satu, ternyata ada cahaya yang tersembunyi di balik senyuman. Ia yang mencari kesembuhan, bisa merajut kesembuhan dalam senyuman. Sahabat yang mencari kedamaian bisa merajut kedamaian dalam senyuman. Mereka yang mencari ketenteraman pun, bisa merajut ketenteraman di dalam senyuman. Jika senyumannya dalam, tulus serta mengagumkan, seseorang bahkan bisa menemukan kesempurnaan di balik senyuman.
عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ قَالَ لِيَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
Dari Abi Dzar, dia berkata; bersabda kepadaku Rasulullah SAW; “Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri.” (HR. Muslim).
Dan perjalanan merajut senyum tidaklah sederhana. Ia jauh dari mudah. Kendati jarak antara kepala (head) dengan hati (heart) hanya beberapa centi, tapi dibutuhkan waktu dan upaya yang besar sekali agar sampai di sana. Bahkan banyak yang gugur di tengah jalan. Perhatikan apa yang ditulis Paula M. Reeves, Ph.D: “Heart live in a spiritual realm where ego knows nothing.” (Hati hidup di dalam ranah spiritual di mana ego tidak tahu apa-apa). Senyuman yang dalam sebagai bahasa hati mekar indah di taman jiwa, di mana ego dan keakuan tidak memiliki lahan untuk bertumbuh. Untuk itu, agar jiwa sembuh dan utuh, mari belajar bertumbuh di lahan spiritual yang jauh dari ego dan keakuan. Sederhananya, jauhi lingkungan yang bisa membuat keakuan membesar. Pujian orang yang berlebihan, orang-orang culas dan licik yang penuh kepalsuan, manusia yang hanya mau menang dan untung saja adalah sebagian contohnya. Bersamaan dengan itu, masuki wilayah-wilayah bimbingan dan pelayanan yang bisa membuat bunga hati jadi mekar sangat indah. Pandang semua makhluk sebagai jiwa-jiwa yang memerlukan pertolongan. Tatap mereka dengan mata yang penuh penerimaan. Dengarkan setiap geraknya dengan penuh perhatian. Songsong kehadiran mereka dengan bahasa perdamaian. Selalu pikirkan kebaikan-kebaikan yang pernah mereka lakukan. Jika ada waktu berdoa, doakan mereka agar berbahagia. Di puncak semua itu, jangan lupa untuk mendekap setiap keseharian dengan senyuman yang indah. Sisanya, jangan terkejut kalau kehidupan menjemput Anda dengan banyak keajaiban. Itulah serangkaian tindakan dalam merajut senyum. Senyum yang indah.
Alhamdulillah 😊😊😊
Tulisan ini begitu dalam maknanya. Diperlukan kesabaran dan ketekunan untuk mendapatkan hasil dari senyuman yang tulus seperti yang disampaikan oleh sang penulis. AJKH.
Allah menganjurkan Syirkah, khususnya mudarabah dan berjanji Allah akan bantu. Tapi kebanyakan manusia menolaknya bahkan sampai ke tingkat pemerintahan. Undang-Undang codetermination menunjukan pemaksaan negara atas kehidupan pribadi walaupun di negara maju. Pihak yang memiliki modal tidak mau pihak tanpa modal ikut dalam memutuskan kehidupan bersama. Tidak aneh kalau kehidupan bersama tidak terwujud🤩
MaasyaaAlloh..super sekali
Alhamdulillah dapat nasehat lagi💙
Alhamdulillahi jaza kaullohu khoiro pak🙏. Semoga Alloh memberi manfaat, sukses, berhasil barokah untuk kita semua a dan Alloh selalu menetapkan kita dalam kebaikan yang di ridhoiNya. Aamiin💙