Oleh Dewan Penasehat Pusat DPP LDII KH Edy Suparto
Tidak terasa, kita kembali berdiri di ambang pergantian tahun. Kali ini pengujung 2024, selanjutnya bersua dengan tahun baru 2025. Di antara kebiasaan orang dalam memasuki tahun baru di berbagai belahan dunia adalah dengan merayakannya.
Detik-detik pergantin tahun dirayakan dengan begadang semalam suntuk, pesta kembang api, menyalakan lilin, tiup terompet, membunyikan klakson mobil bersama, pesta barbeque dan makan makan bersama dengan keluarga juga teman-teman. Perayaan tersebut sudah menjadi tradisi sejak dulu hingga sekarang.
Zaman terus berubah. Teknologi makin canggih. Salah satu kecanggihan teknologi tersebut adalah ponsel atau gawai yang membuat dunia serasa berada dalam genggaman tangan kita. Untuk itu, marilah kita pahami beberapa firman Allah dan sabda Rasulullah SAW berikut ini :
لَا يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ إِلَّا الَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ. رواه البخاري
“Tidak datang satu zaman kecuali zaman sesudahnya lebih buruk daripada Zaman sebelumnya.” (HR.Bukhari)
Tahun yang akan datang akan lebih jelek daripada tahun sebelumnya (dipandang dari sisi agama). Meskipun perkembangan teknologi yang semakin canggih ini menawarkan segudang manfaat dan kemudahan untuk kita dalam berkomunikasi, mencari informasi, hingga bertransaksi. Tetapi di sisi lain juga menjadi pintu kemaksiatan dan transaksi haram seperti judi online, miras, pornografi, prostitusi, LGBT, narkoba, dll.
Gawai menjadi pintu godaan untuk berbuat maksiat. Diawali ingin eksis di dunia maya, tergoda chatting dengan lawan jenis, berakhir dengan perzinahan. Dimulai dari mencari-cari informasi, tergoda cerita dan tayangan porno. Adapula berawal dari gim daring yang kemudian terbujuk judi online (judol) terjerat pinjaman online (pinjol). Akibatnya, manusia terjerat perbuatan riba.
Dari berbagai ilustrasi itu, kita bisa memahami mengapa Rasulullah mengatakan tahun-tahun mendatang selalu menjadi lebih buruk. Sekarang telah terjadi dekadensi moral yang drastis, moral dan akhlak semakin rusak. Dulu dianggap tabu, saat ini dianggap lazim.
Zaman kita dulu: anak-anak sangat taat, takzim dan berbakti kepada orang tuanya. Sekarang, banyak anak tidak takzim/tidak berbakti kepada orang tuanya, berani menentang orang tuanya. (Bahkan ada yang sampai membunuhnya).
Dulu, seorang murid sangat patuh, hormat kepada gurunya. Sekarang, banyak murid tidak patuh, tidak hormat kepada gurunya, bahkan (terjadi) ada guru dianiaya oleh muridnya sampai meninggal dunia. Dulu, seorang guru sangat dihormati (digugu dan ditiru) menjadi panutan (uswatun hasanah) bagi pada murid dan santrinya.
Sekarang, di zaman akhir ini, “Guru yang digugu dan ditiru” sepertinya sudah tidak sepenuhnya berlaku. Karena guru yang seharusnya bisa jadi teladan yang baik untuk anak didiknya, banyak juga yang malah jadi cobaan, jadi musibah, jadi contoh yang tidak baik untuk anak-anak didiknya. Bahkan ada (terjadi) seorang guru agama menzinai belasan santrinya sendiri sampai melahirkan.
Pada masa dulu, tidak akan percaya ada orang mengkonsumsi minuman keras secara terang-terangan. Sekarang, di sebagian negeri, minuman beralkohol dijual secara terang-terangan, lewat online, dipajang di mesin pendingin minuman sebagaimana minuman halal.
Zaman dulu, tidak pernah terpikir oleh kita bahwa ada orang yang suka dengan sesama jenis (gay/lesbian). Sekarang bahkan beberapa negara telah melegalkan LGBT. Seorang laki-laki mendatangi laki-laki lain, seakan-akan ia seorang wanita (isteri) yang halal (gay). Seorang wanita mendatangi wanita lain, seakan-akan ia seorang suami yang halal (lesbian).
Penyebaran informasi dan propaganda LGBT melalui media sosial yang notabene dengan mudah bisa diakses oleh para remaja bahkan anak-anak di bawah umur, saat ini begitu cepat dan tidak terkendali. Ini sangat memprihatinkan. Karena hal ini juga sudah terjadi di sekitar kita sendiri.
Na’udzubillahi mindzalik…
Ancaman lain di akhir zaman yang tak kalah mengerikan adalah narkotika. Narkotika saat ini sudah masuk ke sekolah-sekolah, kampus-kampus, pondok pesantren, kalangan artis, elit politik, penegak hukum, aparat keamanan, dokter, pilot, dan berbagai macam profesi lainnya. Narkotika sudah beredar di mana-mana dari kalangan kawulo alit sampai kalangan elit.
Larangan Mengikuti Gaya Orang Jahiliyah (Tasyabbuh)
Perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat informasi mudah diakses bahkan di pelosok desa sekalipun. Informasi kesehatan, pendidikan, politik, dll. Hiburan seperti sinetron, atau film-film barat, hingga musik. Dunia serasa dalam genggaman. Akibatnya, banyak kaum muslim saat ini, terutama generasi muda yang meniru gaya hidup dan gaya berpakaian orang nonmuslim.
Benarlah yang disebutkan dalam hadits, umat Islam selangkah demi selangkah akan mengikuti jejak non muslim. Perhatikan hadits-hadits dibawah ini:
Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda,
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِى بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ . فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَفَارِسَ وَالرُّومِ ؟ فَقَالَ وَمَنِ النَّاسُ إِلاَّ أُولَئِكَ. رواه البخاري
“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.”
Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah-Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam-, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?“ (HR. Bukhari).
Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda,
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ , قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى ؟ قَالَ : فَمَنْ . رواه مسلم
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim).
Bahkan secara umum kita dilarang menyerupai mereka dalam hal yang menjadi kekhususan mereka. Penyerupaan ini dikenal dengan istilah tasyabbuh. Dari Ibnu ‘Umar, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ. رواه أبوداود
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR.Abu Daud)
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا. رواه الترمذي
“Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami” (HR.Tirmidzi).
Sabda Rasulullah SAW di atas sudah terbukti, kita jumpai dari tahun ke tahun semakin banyak orang Islam yang tasyabbuh. Seperti pada saat perayaan tahun baru menghambur-hamburkan uang dengan membakar kembang api, berpesta, bahkan seks bebas pun dilakukan tanpa merasa berdosa. Allah Ta’ala berfirman,
وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا. إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27).
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَآءَ سَبِيْلاً
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji (dosa besar) Dan suatu jalan (perbuatan) yang sangat buruk.” (QS. Al-Isra: 32).
إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِيْ قَرْيَةٍ، فَقَدْ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللّٰهِ . رواه الحاكم
”Jika zina dan riba sudah menyebar di suatu kampung/negeri maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri.” (HR. Al-Hakim)
Hal ini jangan sampai terjadi pada generasi penerus kita yang akan menerima tongkat estafet perjuangan. Maka dari itu perlu kita berikan perhatian khusus bagi generasi muda di malam tahun baru ini. Agar mereka terhindar dari segala pelanggaran dan kemaksiatan.
Hendaknya diadakan kegiatan positif di malam tahun baru, misalnya pengajian santai yang menyenangkan disertai makan bersama atau acara keakraban, dengan tetap memperhatikan jangan sampai ada acara yang tasyabbuh, menyerupai tradisi jahiliyah.
Ingatkan generasi muda kita supaya selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT, serta mempersungguh ibadahnya kepada Allah SWT. Mereka dibiasakan tertib menjaga waktu dan gerakan shalat agar selalu terhindar dari segala macam perbuatan maksiat dan munkar.
Mereka juga harus diingatkan banyak hal, bahwa gim online bisa menjadi pintu masuknya perjudian online (Judol). Merokok dapat menjadi pintu masuknya narkoba.
Marilah mendoakan para generasi penerus kita: Ya Allah, lindungilah generasi penerus kami dari narkoba, miras, judol, LGBT, bullying, pornografi, perzinahan dan segala macam bentuk perbuatan maksiat yang dzohir maupun yang bathin.
Ya Allah, berikanlah kepada generasi penerus kami, generasi yang profesional religius yang sukses mengamalkan ’29 Karakter Luhur’. Aamiin.
لَا يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ إِلَّا الَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ. رواه البخاري
Alhamdulillah.
Suatu nasehat serta pencerahan yang sangat bermanfaat bagi saya dan keluarga.
Semoga kita semua beserta generasi penerus bisa menggunakan waktu di dunia dengan sebaik-baiknya sehingga manfaat bagi agama dan bangsa, dan manfaat bagi dirinya sendiri di akhirat kelak.
Subhanalloh wal Hamdulillah…….nasehat langka yang sulit kita temukan di tempat lain….