Jakarta (29/08) – Memasuki industri 4.0, sentuhan teknologi perlu diterapkan dalam segala aspek termaksud dalam hal ketahanan pangan. Oleh karena itu, DPP LDII menggelar focus group discussion dengan tema ‘Menggali Potensi Guna Mewujudkan Kedaulatan Pangan’ di gedung DPP LDII, Patal Senayan, Kamis (29/08).
Anggota Komisi IV DPR RI, Mindo Sianipar menjelaskan pentingnya meningkatkan kualitas SDM untuk meningkatkan kualitas SDA untuk mencapai kedaulatan pangan.
“Politik pertanian yang perlu diperjuangkan saat ini adalah bagaimana mengembangkan nilai tambah (adds value), yang pada dasarnya berfokus pada bagaimana mengimplementasikan strategi umum dalam memberikan arah bagi pengembangan industrialisasi pertanian,” ujar Mindo.
Tingkat pendidikan bagi para petani menjadi salah satu masalah pertanian. Badan Pusat Statistik tahun 2013 merilis, komposisi usia para petani dengan range usia >45 tahun sebanyak 65%, sedangkan usia 35-45 dan <35 tahun masing-masing 26% dan 12%.
“Di lapangan kemampuan SDM kita masih harus dikembangkan, dalam artian pendidikan formalnya kurang. Karena petani kita kebanyakan lulusan SMP atau bahkan tidak lulus SD. Ini juga menjadi tantangan berat bagi para penyuluh pertanian untuk menyampaikan inovasi pertanian masa kini,” lanjutnya.
Peran pemerintah juga sangat penting untuk memberantas mafia pertanian. Politik pertanian pada dasarnya adalah bagaimana melindungi petani dari ketidakadilan pasar (input, lahan, modal, output, dan lainnya).
“Politik tersebut sebagai bagian penting untuk memberdayakan petani, yang pada dasarnya dapat diimplementasikan melalui berbagai strategi pengelolaan pasar sebagai upaya ‘menjamin’ kesejahteraan petani dari ketidakadilan dan risiko, kebijakan harga input pertanian, kebijakan penyediaan lahan pertanian, permodalan, pengendalian hama dan penyakit, dan kebijakan penanganan dampak bencana alam,” paparnya menjelaskan.
Ketua Umum DPP LDII, Abdullah Syam menuturkan perlunya ormas ikut andil dalam urusan ketahanan pangan di Indonesia. Menurutnya pelestarian lingkungan juga merupakan bagian dari dakwah bil hal. “LDII sejak lama berkomitmen untuk membina SDM-SDM yang mampu mengelola lahan secara amanah, tidak merusak, mengembangkan teknologi pertanian yang tepat guna, hingga tidak saja melestarikan kekayaan hayati, namun juga menjadi lahan pekerjaan bagi warga,” ujarnya. (laras/lines)