Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tegal, KH. Chumaedi ZA, SH, MH mengajak LDII membina generasi muda sebagai penerus perjuangan agama Islam. “Barang siapa yang menguasai generasi muda, berarti akan menguasai masa depan suatu bangsa. Dengan demikian akan terjadi kesinambungan keberadaan sebuah bangsa. Jangan sampai terjadi seperti di berbagai negara yang tidak memperdulikan pembinaan generasi mudanya, sehingga perjuangannya tidak ada yang meneruskan”. Hal tersebut disampaikan Ketua MUI pada saat pengurus DPD LDII Kabupaten Tegal mengadakan silaturohim di kediamannya, Jl. Pala I Mejasem, Kec. Kramat, Kamis, 23 Juli 2015.
Jajaran pengurus DPD LDII Kab. Tegal yang terdiri dari dewan penasihat, pengurus harian dan pengurus lainnya tersebut disambut hangat oleh KH. Cumaedi sekitar pukul 20.30 WIB. Ketua DPD LDII Kabupaten Tegal, Drs. H. Walidi, MM menjelaskan bahwa tujuan silaturohim untuk menjalin komunikasi, sekaligus sebagai wujud ta’dzimnya LDII kepada ulama, serta untuk mendapatkan nasihat dan tauziahnya. Kegiatan silaturohim ini sudah biasa dilakukan, khususnya pada saat Idul Fitri.
Lebih lanjut KH. Chumaedi menyampaikan apresiasinya kepada semua ormas Islam yang terus mengupayakan pembinaan warganya, khususnya generasi muda. Dengan pembinaan generasi muda yang serius akan menepis kekhawatiran terjadinya kepunahan di kalangan umat Islam. Beliau mendorong Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, LDII, dan Al Irsyad, dan ormas Islam lainnya untuk terus membina warganya. Sekarang bukan saatnya mempermasalahkan perbedaan, namun saatnya mencari kesamaan untuk memperkokoh ukhuwah Islamiyah.
Menanggapi ajakan MUI terkait dengan pembinaan generasi muda, Walidi menjelaskan bahwa LDII sangat serius dalam membina generasi muda untuk mencapai tiga target yang disebut dengan TRI SUKSES PEMBINAAN GENERUS. Ketiga target tersebut yaitu 1) ‘alim dan faqih (memiliki ilmu dan kefahaman agama yang kuat); 2) akhlaqul karimah (memiliki akhlak yang mulia, akhlaqnya orang iman, akhlaq yang dicintai Allah, dan akhlaqnya ahli surga); 3) mandiri (memiliki keterampilan/life-skill untuk hidup mandiri, tidak menggantungkan diri kepada orang lain).
Sebagai wadah pembinaan generasi muda mulai usia dini telah dibentuk beberapa Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) yang telah mendapatkan Surat Keputusan dan Piagam Pendirian dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal. TPQ binaan LDII yang telah resmi terbentuk yaitu TPQ Istiqomah Desa Blubuk Kec. Dukuhwaru, TPQ Al Kautsar Desa Temboklor Kec. Adiwerna, TPQ Baitussalam Desa Kendalserut, TPQ Al Mansyurin Desa Bogares Kidul Kec. Pangkah, dan TPQ Al Hikmah Desa Margamulya Kec. Kedungbanteng. Selain itu, pembinaan generasi penerus mulai dari usia PAUD, TK, SD, SMP, SMA hingga mahasiswa, terus dilaksanakan di tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) hingga tingkat DPD.
Bentuk keseriusan LDII dalam membina generasi mudanya agar tidak terpengaruh dengan kehidupan hura-hura dan menghindari hal-hal yang kurang baik, pada setiap malam tahun baru masehi, di mana orang di seantero dunia sibuk menyambut dengan berbagai kegiatan yang bersifat hura-hura, LDII secara periodik menyelenggarakan pembinaan remaja yang dikemas dengan Pengajian Semalam Suntuk.
Mengakhiri pertemuan, sebagai bagian dari umat Islam, LDII memohon kesediaan MUI untuk memberikan sosialisasi hasil Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa V se-Indonesia yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Desa Cikura Kecamatan Bojong tanggal 7 – 10 Juni yang lalu, kepada warga LDII pada pengajian umum.