Melalui Musyawarah Daerah ke-3 Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan Tahun 2010 kita Tingkatkan Profesionalisme Organisasi dan Peran Serta LDII dalam Memperkuat Moral Spiritual Keagamaan dalam Bingkai NKRI.
Tema inilah yang terpampang pada Musda LDII di Hotel Singgasana Makassar, pukul 10.00 Wita, Minggu 21 Maret 2010. Sekitar 800 peserta termasuk penggembira dan 150 khusus undangan dari 22 DPD Kab/Kota se-Sulsel. Undangan termasuk semua muspida, ormas-ormas Islam yang ada di Sulsel.
Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo dengan Ketua DPD LDII Provinsi Sulsel, Drs. H. M. Hidayat Nahwi Rasul, M.Si melakukan penandatanganan MoU Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur’an sekitar 100 ribu orang dan MoU Sulsel Go Green yang disaksikan oleh Ketua Umum DPP LDII, Prof. DR. Ir. KH. Abdullah Syam, M.Sc.
Gubernur dalam sambutannya yang selalu disambut dengan tepuk tangan oleh peserta mengatakan sangat bahagia dan bersyukur kepada Allah SWT dapat melihat Musda LDII ini. Gubernur menyampaikan bahwa Indonesia adalah termasuk Negara Islam yang terbesar di dunia. Oleh karena itu Islam kita jadikan sebagai pendekatan sosial juga pendekatan politik kepada masyarakat. Kurang apa Allah memberikan Negara kita ini dibanding Negara lain, tinggal kita mengolah dan memanfaatkan dengan baik anugerah Tuhan.
Yang sangat penting pada LDII ini adalah hadirnya silaturrahmi Islam Hablun Minallah wa Hablun Minannas. Silaturrahmi merupakan kunci untuk mencapai tujuan LDII ini yang semakin bagus, yang semakin besar melalui demokrasi Islam yang merupakan system yang harus kita lalui sesuai dengan prosedur demokrasi itu sendiri. Lanjut Syahrul menyatakan bahwa LDII itu dari dulu bersama-sama saya mulai dari Bupati, Wakil Gubernur sampai sekarang sebagai Gubernur, tentunya perhatiannya tidak terlepas pada LDII ini. Namun Syahrul juga mengingatkan jangan lepas dari istiqamah, ketulusan dan kejujuran karena itulah yang kan mengantar ke tujuan utama kita sesuai dengan tema LDII diatas.
Syahrul juga menyampaikan kepada peserta Musda tentang perusahaan yang tidak berpihak pada masyarakat yang mestinya sesuai dengan UUD 1945 pasal 33. Sangat prihatin Negara kita terlalu besar rakyat terlalu banyak, mestinya harus ada komitmen baru untuk mengatasi kemiskinan. Negara kita terlalu bagus, tentu dibutuhkan rakyat yang terampil, pelayanan pemerintah kepada rakyat harus bagus pula. Kesehatan yang semestinya semakin baik, pendidikan semakin baik pula dan tentunya digratiskan untuk mengcover semua lapisan masyarakat.
Suatu pesan disampaikan juga oleh Gubernur pada pengurus LDII untuk lebih aktif karena organisasi itu membutuhkan orang energik untuk mengatasi setiap kendala yang dihadapi organisasi tersebut dan mengantarorganisasi itu untuk lebih professional. [http://www.sulsel.go.id]