Jawa Barat merupakan provinsi terpadat di Indonesia, dengan jumlah penduduk 46 juta orang dari 250 juta penduduk Indonesia. Meskipun memiliki universitas papan atas, namun Angka Pendidikan Kasar (APK) Hanya mencapai 61,9 persen untuk SMA dan 17 persen untuk perguruan tinggi.
Persoalan ini menjadi isu utama yang dibahas Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW LDII Jawa Barat. LDII dalam bidang pendidikan menghendaki pemerintah dapat mewujudkan generasi yang berilmu, mandiri, dan berakhlakul karimah.
Muswil kali ini diadakan dari 23-25 Desember di Gedung SENBIK DEKOPINWIL, Bandung, dengan mengundang 300 orang peserta dari berbagai unsur LDII, antara lain
unsur DPP LDII, pengurus DPW LDII Jawa Barat periode 2010-2015, para ketua dan sekertaris 26 DPD LDII Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat, dan unsur organisasi otonom tingkat provinsi Jawa Barat.
Selain itu, Muswil ini juga dihadiri oleh para Dewan Penasehat LDII se-Jawa Barat, unsur pondok pesantren, Satuan Komunitas Pramuka Sekawan Persada Nusantara (SPN) Cabang Kabupaten/Kota, dan unsur pemuda LDII se-Jawa Barat.
Di samping untuk memilih kepemimpinan yang baru, Muswil LDII Jawa Barat yang merupakan agenda lima tahunan ini membahas langkah strategis LDII Jawa Barat ke depan, untuk menyikapi dinamika kehidupan kebangsaan. Muswil juga mengundang berbagai tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah.
Dalam muswil kali ini, LDII Jawa Barat mengambil Tema Meningkatkan Peran LDII dalam Membangun Generasi Muda Profesional Religius untuk Jawa Barat Sejahtera, Demokratis, Mandiri dan Bermartabat.
Hadir dalam pembukaan, Gubernur Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Ahmad Hadadi, Asisten Kesra pada Setda Provinsi Jawa Barat. Dalam pidato pembukaannya ia mengapresiasi tema yang dipakai pada muswil kali ini. Menurutnya tema yang digunakan LDII Jawa Barat dalam muswil ini relevan dengan visi misi Pemprov Jawa Barat, apalagi ada kalimat bermartabatnya.
“LDII adalah contoh komponen dari ormas islam yang peduli terhadap pendidikan dan dakwah, serta pembinaan umat. Satu roh dengan tugas pemerintahan. Dalam proses pembangunan ini kami tidak bisa sendiri. Kami membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Kami akan berkolaborasi dan memberikan dukungan terhadap ormas yang punya perhatian terhadap proses pembangunan masyarakat,” ujarnya dalam pembukaan.
Bentuk kolaborasi yang bisa dilakukan antara pemerintah dan ormas menurutnya bisa berbentuk hibah yang disesuaikan dengan APBD dan peraturan daerah. Menurutnya, Jawa Barat sudah empat tahun berturut-turut memiliki prestasi di tataran nasional. Ia berharap dengan diperkuat LDII, Jawa Barat bisa semakin berprestasi.
“Kami berterimakasih pada LDII yang telah membina umat Islam yang toleran, rukun, dan damai karena dakwah LDII mengedepankan toleransi dan kerukunan, saling ta’aruf dan tolong menolong. Semakin LDII solid semoga masyarakat Jawa Barat juga semakin solid. Mari kita bergandeng tangan karena tujuan kita sama untuk megnangkat martabat masyarakat jawa barat, “ ujarnya.
Harapan diadakannya muswil begitu besar bagi pemerintah, warga Jawa Barat, dan warga LDII Jawa Barat Khususnya. Menurut Bahrudin, Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Barat periode 2010-2015, sangat bangga mengadakan muswill yang terbuka dan interaktif. Menurutnya jika dulu terdapat 492 anak cabang, kini sudah berkembang sampai 700 anak cabang LDII. Perkembangan LDII juga diharapkan bisa memberi kontribusi yang besar bagi warga Jawa Barat.
“Kami berharap dalam muswil yang ke-7 ini bisa mendukung terwujudnya Visi Jawa Barat, maju dan sejahtera untuk semua di bidang pendidikan dan agama, meningkatkan SDA, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan masyarakat secara berkesinambungan,” ujarnya.